Karya Madasari yang pertama kali saya baca adalah 86,kemudian Maryam, lalu Entrok. Ketika kali pertama lihat sampul bukunya, yang terlintas di benak saya adalah "Ini cerita tentang kutang". Tapi ternyata salah. Madasari lebih berfokus kepada bagaimana berkuasanya militerisme terhadap masyarakat pada zaman Orde Baru, ketimbang kutang itu sendiri. Dan cerita ini menjadi menarik, karena saya jadi tahu ternyata kebiasaan mengambil uang untuk "keamanan" sudah ada sejak zaman OrBa...hehe.Sama seperti karya Madasari yang lainnya, Entrok masih punya "greget"nya cerita. Dan karya yang seperti inilah yang enak dibaca tatkala sedang santai. Novel yang kuat dengan dua karakter wanita dari generasi berbeda.Pernah gak saya bilang saya syka banget sama karakter perempuan cerdas yang heroik? Suka banget! Reviewnya gak akan panjang-panjang sih, yang jelas dengan karakter kuat seperri Marni dan Rahayu, saya bisa masuk ke otak mereka dan memahami bagaimana pemikiran-pemikiran mereka tentang kehidupan.Seperti novel lainnya, novel ini berbau politik yang dibahas dengan asik. Bagaimana sulitnya kehidupan wanita di masa-masa orde lama, otoriter militer masa orde baru... dan pancaran aura Amri yanh gant*sinyal ilang*Mbak Okky emang penulis yang bisa menghasilkan karya yang cerdas plus kece banget (tema berat dengan narasi yang mudah dipahami) sekaligus komersil. Recommended :)
What do You think about The Years Of Voiceless (2013)?
I finished it :)Next project : 86Apakah akan sebagus Entrok? Let's wait and see :))
—Cheernurse
kado awal tahun dari semarang. liliput lawang sewu dan penjaga PSIS.thanks, Pra!
—bstockmn
Kerennn banget... harusnya di translatein ke english niy ky...
—Phoebe
Suka dengan karya Okky Madasari yang ini. Great Job!
—terwin