Yg paling aku ingat dari buku ini adalah kisah ttg sapi yg menangis. Ceritanya ttg seorang napi yg bekerja sbg penjagal ternak di sebuah penjara di perth. Semua binatang juga memiliki naluri seperti manusia. Mereka juga punya rasa takut menghadapi kematian. Pada suatu ketika, ada sapi yg akan dij...
Membawa buku ini serasa duduk berdampingan dengan beliau (Ajahn Brahm), menyenangkan sekali mendengar petuahnya dengan senyuman berlipat-lipat dari beliau, kadang tertawa-tawa haru. Dan selintas kusadari “kebahagiaan yang dibagikan oleh beliau adalah hasil dari jam terbang yang tinggi akan ketida...
Hilarious and deeply inspirational. I couldn't put it down and read from cover to cover in one sitting. Despite Ajahn Brahm's wonderful sense of humor he is able to get you thinking about Buddhist concepts on a very profound level. Of the many Buddhist books I have read this is one my most highly...
Awalnya lihat di toko buku ga minat beli karena judul bukunya aneh. Ketemu lagi di perpus lokal sini. Iseng-iseng dibuka. Pengen tau aja, ngomongin apa sih buku ini. Baca satu bab terus jadi dua Bab. Ga kerasa sambil berdiri udah abis 10 bab. Akhirnya dipinjam lah buku ini yang sisa babnya langsu...
Satu lagi buku penuh pencerahan dari Ajahn Brahm. Masih tetap berisi 108 cerita yg mempesona, menghibur, menginspirasi tapi juga menyentil sekaligus... Kalau pada buku pertama bagian yg paling mempengaruhi hidup saya adalah kata2 "Ini juga akan berlalu..." maka dari buku kedua ini bagian cerita t...
Tadinya saya pikir buku ini adalah buku humor fabel. Lalu, saat melihat penulisnya yang merupakan pendeta Buddha, saya mikir, ini nggak mungkin isinya fabel. Judulnya yang agak nyeleneh: Si Cacing Dan Kotoran Kesayangannya (nah lho? Kotoran kan kotor, biasanya dibuang, dibenci, disingkarkan, kok ...