Si Cacing Dan Kotoran Kesayangannya 3! (Si Cacing Dan Kotoran Kesayangannya, #3) (2012) - Plot & Excerpts
Tadinya saya pikir buku ini adalah buku humor fabel. Lalu, saat melihat penulisnya yang merupakan pendeta Buddha, saya mikir, ini nggak mungkin isinya fabel. Judulnya yang agak nyeleneh: Si Cacing Dan Kotoran Kesayangannya (nah lho? Kotoran kan kotor, biasanya dibuang, dibenci, disingkarkan, kok malah dibilang 'kesayangannnya'?) buat saya mulai baca satu-persatu.Pertama, saya suka karikatur cacingnya. Imut-imut sama pas buat saya cengengesan sendiri.Ok, lupakan karikaturnya karena ini bukan komik atau manga.Kedua, saya suka cara penulis menyampaikan cerita. Memang mengarah pada Buddhis, tapi saya rasa orang di luar Buddha juga bisa saja baca buku ini. Kata-katanya simple, mudah dimengerti, dan sesekali kocak.Yang paling nendang itu cerita ke-27: Kenapa aku? Kayaknya, semua orang di dunia, secara langsung dan nggak langsung, pernah mengeluh dengan kalimat 'kenapa aku' ini. Kita mulai saja dari anak kecil: - Anak bungsu: kenapa aku harus punya kakak kayak dia??- Anak sulung: kenapa aku harus punya adik kayak dia??- Anak tengah: kenapa aku harus punya kakak, terusnya adik kayak mereka??- Anak tunggal: kenapa aku gak punya saudara? Kesepian nih...Ini baru dalam 1 hal, sisanya banyak banget, dan melanda semua kalangan, tidak peduli dari anak kecil, remaja ataupun orang dewasa.Akhirnya, setelah membaca 108 cerita pendek ini, saya mengerti apa maksud judulnya. Waktu pengen cerita tentang isi buku ini, kok jadi bingung ya mulainya dari mana. Pengen ngasi petikan-petikan tapi semuanya penting.Jadi saya coba memasukkan beberapa petikan panjang dan beberapa cerita yang menarik.“Terlalu berlebihan berharap untuk hidup tanpa rasa sakit,Adalah salah berharap untuk hidup tanpa rasa sakit,Karena rasa sakit adalah pertahanan tubuh kita.Tak peduli seberapa tak sukanya kita, dan tak ada yang suka rasa sakit,Rasa sakit itu penting, dan kepada rasa sakitlah kita harus berterima kasih.Bagaimana lagi kita bisa tahu, untuk menarik tangan kita dari api? Jari kita dari belati? Kaki kita dari duri? Jadi rasa sakit itu penting dan kepada rasa sakitlah kita harus berterima kasih” -bab 43“Bagian terberat dari segala sesuatu dalam hidup , adalah… Memikirkannya.” Bab- 96“Seorang menyebut anda idiot, maka anda mulai berpikir,”Bagaimana mereka bisa menyebutku idiot? Mereka tak berhak menyebutku idiot! Betapa kasarnya menyebutku idiot! Akan kubalas mereka karena telah menyebutku idiot!”Dan tiba-tiba saja Anda sadar Anda telah membiarkan mereka begitu saja menyebut Anda sebagai idiot sebanyak 4 kali lagi!Setiap kali Anda ingat apa yang telah mereka katakan, berarti Anda mengijinkan mereka menyebut Anda idiot. Di sinilah letak masalahnya.Jika seseorang menyebut Anda idiot dan dengan segera Anda membiarkannya berlalu, maka ejekan tersebut tidak akan mengusik Anda. Disinilah letak solusinya.Mengapa membiarkan orang lain mengendalikan kebahagiaan dalam diri Anda?” -bab 95“Filsuf dan matematikawan prancis, blais pascal (1623-1662) suatu kali berkata,”Segala masalah manusia disebabkan oleh ketidaktahuannya tentang bagaimana untuk duduk tenang.”Saya akan menambahkan dengan ini “… dan tidak tahu kapan saatnya duduk tenang.”Pada tahun 1967, Israel sedang berperang melawan Mesir, Syria, dan Yordania. Di tengah-tengah peristiwa yang belakangan dikenal sebagai Perang Enam Hari itu, seorang wartawan bertanya kepada mantan Perdana Menteri Inggris, Harold Macmillan, apa pendapatnya tentang masalah di Timur Tengah itu.Tanpa keragu-raguan, sang negarawan sepuh itu menjawab,”Tak ada masalah di Timur Tengah.” Si wartawan tertegun mendengar jawaban itu.“Apa maksud Anda ‘tak ada masalah di Timur Tengah’?” si wartawan penasaran. “Tak tahukah Anda bahwa sekarang sedang berlangsung perang yang ganas? Tidak sadarkah anda bahwa selama kita sedang berbicara ini, bom-bom jatuh dari langit, tank-tank meledakkan segala sesuatu, dan prajurit diberondong butiran peluru. Banyak orang tewas atau terluka. Apa yang Anda maksud ‘tak ada masalah di Timur Tengah’?”Dengan sabar negarawan yang berpengalaman itu menjelaskan,”Pak, sebuah masalah adalah sesuatu yang memiliki solusi. Nah, tak ada solusi untuk apa yang sedang terjadi di Timur Tengah, oleh karenanya hal itu tidak bisa dikatakan sebagai sebuah masalah.”Berapa banyak waktu dalam hidup kita sia-siakan karena mengkhawatirkan sesuatu yang pada saat itu, tak memiliki solusi dan karena itu, bukanlah sebuah masalah?” Bab 51“Minumlah teh ketika tak ada jalan keluar, ketika tak ada lagi yang perlu dilakukan, ya jangan ngapa-ngapain.” Bab 47Best Seller, “Si cacing dan Kotoran Kesayangannya”, buku yang setiap ceritanya membuat saya tahu bagaimana cara menemukan kebahagiaan dalam hidup.Membuat saya sadar, bahwa ternyata banyak hal di dalam hidup saya yang saya jadikan sebuah masalah, padahal bukan masalah.Di dalamnya banyak cerita-cerita lucu yang menuntun menemukan apa itu bahagia. Jadi tau, bahagia itu gampang!!:D
What do You think about Si Cacing Dan Kotoran Kesayangannya 3! (Si Cacing Dan Kotoran Kesayangannya, #3) (2012)?
Welas asih :)This book is sweet for its beautiful real-life stories that could enrich our soul.
—kathy505
Saya kasih bintang 5 karena buku ini banyak mengubah pandangan saya soal hidup.
—LAcfalle
Another charming stories that enlightent mind and soul. Really enjoying it.
—jadehadleym
Kurang merasuk ke hati dibandingin 2 buku sebelumnya
—tacos0417