Jane works at a coffee shop called Wired Joe's. While there, she has an idea and begins matchmaking people based on their favorite drink, and it works! Next thing she knows, she's a hit as the Espressologist where more and more people ask for her help in finding that special someone. But Jane seem a little annoyed sometimes since she matched her best friend with her classmate Cam. But why should she feel that way since Jane rather be matched with Will? Don't really like coffee but I did like the book. Love the cover. Jane Turner disela-sela kesibukan kuliahnya bekerja paruh waktu menjadi barista di kedai kopi lokal "Wired Joe's". Sekian lama meracik kopi dan berhubungan dengan para costumer Jane jadi menguasai suatu ilmu "Espressologi" yaitu kemampuan menjdohkan orang lain sesuai kopi favorit mereka. Ketika sang manajer mengetahui kemampuan Jane, ia langsung memutuskan untuk mengadakan malam espressologi di Wired Joe's untuk menarik pelanggan. Ada sekitar 50 pasangan yang berhasil dipasangkan Jane. Tak hanya melihat jenis kopi yang dipesan pelanggan, Jane juga mencatat nama, umur, dan sesuatu yang unik yang dimiliki si pelanggan. Pasangan pertama yang sukses dijodohkan Jane adalah Gavin dan Simone. Gavin adalah pelanggan di Wired Joe's dan Simone adalah teman kampus Emily, sahabat Jane. Sedihnya, berhasil menjodohkan banyak orang ternyata Jane belum mendapatkan jodoh sesuai kopi favoritnya. Dia masih saja berstatus jomblo. Tapi ada Will, cowok ganteng berstatus mahasiswa yang sering mampir ke Wired Joe. Sepertinya sih Will itu naksir pada Jane. Hanya saja, kopi favorit mereka tidak cocok. Sementara di kampus juga ada cowok yang diam-diam jatuh cinta pada Jane. Namanya sebut saja Cam. Dia mengambil kelas bahasa Inggris yang sama dengan Jane. Meski jatuh hati pada Jane tapi sebenarnya Cam sedang dekat dengan Emily yang proses pacaran mereka karena dijodohkan oleh Jane.KarakterJane Turner, mahasiswa tingkat awal di Anthony Carter Community College yang dalam beberapa hal sering tidak pede pada dirinya sendiri. Tapi ia lumayan dalam hal berbohong ke orangtua dan dosen-dosennya. Orangtua Jane tidak tahu kalau ia sudah 2 bulan tidak masuk kuliah. Dan dosennya mendapat berita dari Jane sendiri kalau nenek Jane meninggal dunia sehingga Jane tidak masuk kuliah.Karena ketertarikannya pada kopi, Jane sering membuat analisa sifat seseorang melalui kopi yang diminum yang ia tulis dalam sebuah buku. Lama-kelamaan ia mampu menebak kopi yang bakal dipesan costumer hanya dari penampilan mereka ketika memasuki Wired Joe's. Ia menamakan kemampuannya itu sebagai ESPRESSOLOGI. Dan Jane pun mulai menjodohkan para costumer dan teman-temannya lewat kopi favorit mereka.Cam, teman sekelas Jane di kelas Bahasa Inggris yang pacaran dengan Em. Cam sebenarnya diterima kuliah di universitas bergengsi tapi karena ibunya terdiagnosa kanker dan harus menjalani chemoterapy, Cam memilih kuliah di kampus biasa agar dekat dengan rumah dan merawat ibunya yang kondisinya melemah akibat efek chemoterapy. Cam tidak pernah menceritakan hal ini pada siapa pun. Satu-satunya orang yang pernah ia ceritakan tentang kondisi ibunya hanya pada Jane.Plot, PoV, SettingSeluruh ceritanya, beralur maju dengan PoV 100% dari sudut pandang orang pertama, Jane. Sayang cerita tidak mengambil dari sudut pandang Cam, padahal saya yakin isi pikiran Cam pasti sama menariknya. Settingnya di sebuah kedai kopi lokal, Wired Joe's di pinggiran kota New York.Ide CeritaIdenya keren. Jarang ditemui buku yang mengangkat tema tentang barista dan kopi. Saking penasarannya saya tentang Espressologi iu, saya sampai nanya ke mbak Gugel ._. Dan tentu saja jawaban si mbah mengacu ke buku ini. Tapi ada loh web "The Espressologist". Diantara fitur-fiturnya yang super minim, ada sebuah kuis yang bisa membantu pembaca menemukan kopi favorit mereka. Perlu dicoba tuh!! :pCover dan TerjemahanSaya suka covernya. Sederhana tapi manis. Jelas disitu menampilkan secangkir kopi yang dipegang seorang cewek yang bisa diasumsikan sebagai Jane. Taglinenya juga keren "get a little love with your latte!". Latte art nya yang sederhana berbentuk "hati" juga keren.Terjemahannya.... mmmm.... saya agak kurang nyaman dengan sih sebenarnya dengan gaya terjemahan seperti anak gaul yang digunakan di buku ini. Buku ini diterjemahkan oleh Qanita, covernya tampil tidak menunjukkan coffee shop. Hanya sebuah cangkir yang diasumsikan berisi kopi di sebuah meja Di buku terjemahannya, di bagian akhir, ada beberapa resep racikan kopi para tokoh di The Espressologist, seperti Cam, Jane, Derek, Emily, dan Melisa. Dan juga ada keterangan tentang macam-macam variasi minuman kopi yang pasti bisa menambah pengetahuan.
What do You think about Espressologie (2012)?
Its not what i normally read but i did enjoy it. Its those books that is good to keep as a memory.
—mykeee
I like how the main character matchmakes, depending on what coffee her customers choose.
—Maria
knizecka o hledani prave lasky,prijemne,nenarocne cteni
—legendday
i think that books so yummy but romantic too.. ahhahha
—rosa15