40 Love was a book captured to my attention because Madeleine Wickham, or so I thought to be Sophie Kinsella as she had changed her pen name, was the author of one of my favorite series (the Shopaholic series). This book does have it's up and downs. The beginning was a little slow but as I read on, I kept the pace of what Madeleine was trying to achieve. The plot wasn't all too bad. But the ending gave an overall settled ending, even though it was a little rough. The four families in the book were a little hard to follow as the book does tend to bounce on and off changing perspectives. However, this was a book a respected. Saya gak tahu kenapa Sophie Kinsella mengganti nama penanya dengan nama asli. Sebagai penggemar karya-karya beliau, saya tidak mempermasalahkan apa pun namanya. Sejauh ini, saya selalu menikmati cerita-cerita yang disajikan dalam setiap novelnya.Ada udang di balik batu. Ada bisnis terselubung di balik pertandingan tenis. Patrick si OKB perlu tambahan modal agar bisa mendongkrak bisnisnya yang sedang terpuruk. Untuk itulah ia mengadakan pesta tenis dan mengumpulkan beberapa temannya dengan tujuan agar mereka mau menginvestasikan uang ke dalam bisnisnya. Sayang sekali, niat busuknya ketahuan dan gak ada yang mau bekerja sama dalam bisnisnya. Cukup terengah-engah menamatkan novel dengan tebal sekitar 350 halaman dalam keadaan sakit, tergolek tak berdaya di ranjang, dengan mata menerawang memikirkan skripsi, ditambah lagi dengan adanya pertengkaran kecil dengan pacar. Ehh kok curhat sih?? Intinya sih, saya suka ceritanya. Beruntung saya kuliah di jurusan akuntansi, istilah-istilah investasi sudah gak asing lagi.
What do You think about Forty Love (1995)?
Not as good as her other books, and slow at the beginning, but good strong ending.
—Amberirene
Ik kwam er echt niet doorheen en dacht continu: waar gáát dit over?!
—APgehle