Dongeng yang kereeen. Meski masa kecil sering didongengi wayang dan hantu-hantu lokal, dongeng karya Rudyard Kipling tetaplah manis. Terlebih diterjemahkan oleh penerjemah favoritku Maggie Tiojakin dan Staven Andersen sebagai sang ilustrator pemanis sekaligus membuat hidup buku (Mereka sudah bekerja sama dalam beberapa proyek, Fiksi Lotus, Kisah-kisah Tengah Malam-nya Edgar Allan Poe dan menurutku sukses maksimal). Namanya juga dongeng, kisahnya full imajinasi dan selalu menambah kahsanah kebijaksanaan (seharusnya). Ketika membaca satu dongeng ke dongeng lain, kadang tertawa terbahak-bahak dan kadang jadi merenung agak lama.Misal dalam "How the Whale Got His Throat" yang diterjemahkan menjadi "Kenapa Paus Tidak Bisa Memakan Manusia". Cerintanya hanya keserakahan Paus yang makan semuanya, hingga memakan si pelaut cerdik. Akibatnya perahu yang ikut dimakan, digunakan mengganjal kerongkongan Paus dalam bentuk pagar, hingga tidak akan memakan manusia lagi. Apa coba hikmahnya?? KESERAHAN itu buruk, kan??Lalu dalam "How the Camel Got His Hump" yang diterjemahkan "Bagaimana Unta Mendapat Punuknya" adalah kisah unta pemalas, yang lantas dikuntuk hingga mendapatkan punuk. Hikmahnya? MALAS itu harus dihindari.Selain itu juga ada kisah yang super lucu, misalnya adalah kisah bagaimana Kanguru mendapatkan bentuk yang sekarang (bisa melompat, ukuran kaki depan dan belakang berbeda, dan ekor panjang) karena bentuk semula adalah mirip kambing dengan bulu wol tebal. "The Sing-Song of Old Man Kangaroo" diterjemahkan "Tuntukan Seekor Kanguru". INi bermula dari sifat Kanguru yang ingin tampil beda, memaksa, dan selalu ingin menjadi perhatian. Dia meminta kepada tiga dewa (Dewa Kecil Nqa, Dewa Tengah Nquing, dan Dewa Besar Nqong). Dua dewa awal menolak, karena Kanguru memaksa jam lima sore harus sudah diubah fisiknya menjadi berbeda dengan hewan lain. Tetapi Dewa Besar Nqong justru mengiyakan dengan menyuruh Dingo (anjing) mengejar Kanguru. Dikejar terus, terusan. Hingga konon menyebrenagi Australia. Dan disanalah bentuk kanguru menjadi macam sekarang.Kisah yang juga luch adalah "How the First Letter Was Written" diterjemahkan "Surat Bergambar" Tegumai Bopsulai (ayah), Teshumai Tewindrow (ibu), and Taffimai Metallumai dipanggil Taffy,(anak gadis). Suatu ketika ayah dan Taffy berangkat memancing. Lantas tombaknya patah. Ayah tidak mungkin pulang karena sedang banyak ikan. Dan Taffy pun tidak mungkin disuruh pulang mengambil tombak, perjalanan pulang membahayakan karena melewati bukit dan lembah berang-berang. Lalu lewat seorang asing. Taffy meminta dia mengambilkan tombak di rumahnya. Taffy menggambar di kulit pohon. Tetapi karena berbeda bahasa, maksud Taffy tidak dimengerti lelaki asing. Justru diterjemahkan taffy dan ayahnya akan diserang suku lain dengan tombak dan memintanya untuk mencari bantuan di sukunya. Orang asing ini berlarian ke suku Taffy, dan pesan itu juga diterjemahkan berbeda oleh ibu Taffy. Dia berpendapat orang asing itut elah membunuh ayah dan taffy. Orang asing itu dihukum...Lucu abis! Ini misskomunikasi pertama... (selain yang pertama adalah miss komunikasi jin yang tidak mengerti perintah Allah akan Adam menjadi khalifah di bumi)...Mungkin ini adalah kisah alfabet dan surat pertama...pokoknya membaca ini tidak akan menyesal. Dan mengoleksi buku ini tidak mubazir. Apik dan epik banget!
I bought this book some time back and grabbed the chance to read it when I had to hop on a flight to Mumbai yesterday. Bought this book for two reasons first one being that I have heard a lot about Kipling and from a lot of different people but never came around to read any of his works. Second, the names of the short stories being very intriguing to say the least. With the name of the stories like 'how the camel got his hump', 'how the first alphabet was written', 'the cat that walked by himself' etc. buying this book was a no-brainer. It starts with a tale titled 'how the whale got his throat' in which the author takes us to the extraordinarily imaginative old times when whale had a throat that was just normal by any parameter and then one instance changed that poor creature. This story is fun to read and things keep on going even better from here. The book is a compilation of 12 short stories each of which takes us to a journey of the never thought and the never experienced. It becomes even more interesting when Kipling takes us to the ancient times and tells us what could be the story behind the drawing found in the ancient caves in his story 'how the first letter was written' and then in the next story 'how the alphabet was made' he weaves a tale around the possible ways the humans must have unearthed the earliest alphabets.Each story in this book is a package of imagination and inventiveness. The stories are awe-inspiring even after more then 100 years of their publication. It's even more lauding because captivating readers with short stories is one of the most challenging tasks an author can undertake. On account of the higher expectation of action and thrill all the time it becomes more like a 20-20 match for the author with very little scope for drudgery and cliche'. The author has gone beyond expectations and this book was a feast to savor. Looking forward to read some other work by Rudyard 'the man who would be king' and 'the jungle book' to name a few.
What do You think about Just So Stories (2003)?
satu kata... KEREEEEEENNNNNNNNNN BANGETTTTTTTTTTT!!! eh itu jadinya dua kata ya hahahahaSetuju banget dah kalau cerita-cerita dalam buku ini bukan Sekadar Cerita. Pokoknya nggak nyesel baca buku ini. Nggak peduli masih anak-anak, remaja, dewasa bahkan kakek-nenek, kisah-kisah fabel yang didongengkan Kipling bener-bener memikat hati. Saya saja senang membacanya, apalagi kalau anak-anak didongengkan dengan cerita-cerita ini, pasti nagih :)Suka dengan ilustrasinya juga, ilustratornya sukses mengintrepretasikan dari mata pembaca nih. Setiap mulai cerita baru, pasti buru-buru pingin lihat ilustrasinya. Love it.
—e.c.h.a
Baca ini cuma beberapa jam. Benar-benar hanya sekadar cerita. Seperti cerita yang menggambarkan bagaimana terbentuknya punuk unta, belalai gajah, dan lompatan kanguru. Jelaslah ini hanya cerita, tapi logikanya masuk di akal. Sesekali aku sempat berpikir: "Oh, iya ya. Benar juga." atau "Oh. Bisa juga mereka terbentuk dengan cara seperti itu."Yang aku kagumi adalah cerita tentang terbentuknya kepulauan yang sekarang adalah Indonesia. Ternyata kepulauan itu -Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa- terbentuk dari seekor Penyu yang sedang mengais-ngais pasir.Ak, makin cinta cerita klasik! Cerdas dengan kesederhanaannya! Ulasan ada di sini.
—Raafi
Delightful stories from the natural world where animals talk and where man is but a cameo and nature waves its magic wand. Kipling was one of the authors i loved as a kid owing to "The Jungle Book" coming as an animated series in the National Television channel. I even remember seeing this book at a book fair quite a few years back too, but then it took me so long to get this book . Until I went through the foreword penned for this book, I never understood the tinge of tragedy that surrounded these tales about Kipling's daughter who succumbed to Pneumonia and to whom these tales were dedicated.Kipling's stories are free of convention, of logic and bowl you over with sheer wit and ingenuity. These are bed time stories par excellence with Kipling's take on how the camel got its hump, or on how the alphabet was made and so forth. Even though not explicitly mentioned we travel with him to Africa, India, The Americas, Indonesia and so forth in these tales. Even King Solomon makes his presence in the tales and it all sums up to a wonderful little package.Recommended...
—Arun Divakar