Dan, selesailah membaca novel yang satu ini. Ternyata hari ini hampir 2 tahun dari tanggal yang tertera pada halaman akhirnya. Tidak ada hubungannya sih, lolSudah lama sekali sejak pertama saya membaca novel yang satu ini. Dan entah kenapa tergoda untuk membacanya lagi.Tidak membosankan. Sama sekali tidak membosankan. Masih tetap membuatku bersemangat mempertahankan mimpi-mimpi di dalam kotak mimpiku sendiri. Terutama mimpi untuk bertemu Arya-ku. Bukan Arya yang seorang manager -karena aku bukanlah composer ataupun singer-. Bukan pula Arya yang di cintai Isabella. Tapi Arya-ku sendiri. Terdengar jelas seperti mimpi indah seorang wanita ya?But, well, memang begitulah isi novel ini. Cerita tenang cinta yang datang dan pergi hanya untuk membimbingmu bertemu dengan orang yang tepat. Sulit atau mudah, itu hanya jalannya. Semakin keras takdir menyerangmu, percayalah ia hanya sedang mempersiapkanmu untuk mendapatkan hadiah terindah. Dapat gratis dari sayembara yang diadakan pengarang di FB. :) Makasih ya, Don.Saat awal membaca, yang kebayang adalah duh... kok deskriptif begini, plotnya lebih banyak menggambarkan Arya yang guanteng. Walaupun saya ga nolak sih. Hihihi. *ganjen* Sayang kalo disorong balik ke tumpukan "nanti saja". Setelah kerjaan ngecek terjemahan sekitar 40 ribu kata selesai, saya ambil lagi dari samping bantal.Baca, masak, makan, mandi, baca, masak, makan, begitu terus. Datar... sampai halaman 161. Dari situ, waduh kayak petualangan seru. Senang bacanya sampai akhir. Sayang pembukanya tidak terlalu menarik. Yang jelas saya lebih menikmati karya-karya pengarang di genre Teenlit. Atau mungkin karena faktor U? :))
What do You think about Kotak Mimpi (2010)?
suka banget sama ini, buku mb primadona angela yang paling aku suka :)
—Jill