Kukila di bab pertama bercerita tentang rasa penyesalan yang dalam, dibalut dengan dongeng aneh yang dulu sering ayahnya ceritakan. Tidak perlu mengerti apa itu Kukila, siapa dia sebenarnya. Cukup tahu, bahwa ada seorang Kukila dengan orang-orang yang dicintainya sampai akhir.Masih banyak Kukila yang lain. Yang sosoknya berbeda tapi tetap indah dan mengalir. Bahasanya begitu puitis, dengan irama yang mengalir. Saya suka tiap cerita yang dengan tegas menguliti karakter di dalamnya. Tanpa peduli mau jadi apa dan bagaimana akhir ceritanya. Pertanyaannya sering membuat berpikir, dan kemudian mengangguk setuju seiring berakhirnya cerita.Kata-katanya seolah polos, tapi memiliki begitu banyak makna.Tapi tema yang diangkat setiap cerita hampir sama, perselingkuhan. Entah mungkin memang begitu maksudnya. Atau mungkin si penulis hanya ingin mengungkapkan bahwa tidak ada yang benar-benar murni dalam hati seorang manusia kini? Kalau untuk gaya penceritaan memang mas aan mansyur ini unik sekali.Kata-kata yang ia tuliskan bisa sangat menggunggah selera untuk membaca. Punchline di akhir ceritanya pun bisa membuat kita cuma tercengang dan berkomentar "ooooh" . Tapi entah kenapa membaca buku Kukila ini seperti membaca kisah dari si penulis sendiri,yang entah kenapa terasa sangat pahit perjalanan hidupnya. Agak gak tahan juga sih dengan kepahitan yang ditulis disini,karena itu saya kasih tiga bintang
What do You think about Kukila (2012)?
yang menyenangkan dari buku ini adalah pemilihan kata-katanya.
—Ailyne