Apa sesungguhnya arti pernikahan bagi masyarakat modern abad ini? Apakah nilai-nilai yang dianut sekarang tentang pernikahan masih sama dengan dua puluh atau tiga puluh tahun lalu tatkala lembaga agung ini benar-benar dihormati dan dipelihara keutuhannya hingga maut memisahkan? Benarkah pola hidup monogami tak lagi sesuai untuk hari ini?Bagi Anda yang sudah menikah pernahkah timbul pertanyaan dalam diri Anda apa alasan Anda menikahi pasangan Anda? Karena cintakah atau karena alasan lain? Jika alasannya cinta, masihkah cinta itu bertahan hingga kini, merekatkan tali perkawinan itu? Atau sudah menguap dan berganti dengan rasa lainnya? Kalau ya, waspadalah dengan perkawinan Anda. Saya bukan sedang mengancam atau memberi peringatan. Saya tidak tahu apa-apa soal perkawinan kecuali bahwa menikah itu buat sebagian orang adalah kebahagiaan sementara buat yang lainnya mungkin penderitaan. Tentu pengetahuan itu bukan karena saya mengalaminya secara empiris; hanya mendengar dan menyaksikan kehidupan orang-orang di sekitar saya: ibu bapak saya, adik-adik saya, teman-teman, dan para selebritis di televisi. Plus karena saya baru saja selesai menamatkan Man and Wife, novel renyah karya Tony Parsons. Man and Wife menceritakan ihwal problema sebuah keluarga terpadu yang coba dibangun oleh seorang pria, Harry Silver. Keluarga terpadu itu adalah istilah bagi orang-orang yang memiliki dua keluarga atau lebih akibat kawin cerai. Seperti dalam buku ini, Harry bercerai dari Gina dan kemudian menikah lagi dengan Cyd. Dari Gina Harry punya satu anak, Pat; sedangkan Cyd punya satu anak dari perkawinan terdahulunya dengan Jimmy, Peggy. Gina juga sudah menikah lagi dengan Richard. Mereka inilah yang disebut “keluarga terpadu” dengan anak-anak yang memiliki orang tua lebih dari satu. Ya seperti Brady Bunch deh. Harry seorang pria tampan berprofesi sebagai produser sebuah acara serial komedi di televisi. Kehidupan normalnya mulai terasa berubah saat ia bercerai dari Gina (karena Harry selingkuh dengan teman sekantornya). Ia harus berpisah dengan anak kesayangannya, Pat. Ia hanya diberi hak mengunjungi anaknya setiap akhir pekan. Untuk hal ini ia menyebut dirinya–dan semua laki-laki yang senasib dengannya–sebagai “Ayah Hari Minggu”. Ia juga sudah menikah lagi dengan Cyd, wanita anggun pengusaha katering, memiliki satu orang putri dari perkawinan terdahulunya, Peggy. Tadinya semua kelihatan mudah bagi Harry. Ia sangat mencintai Cyd dan Peggy dan mendambakan kehidupan baru layaknya sebuah keluarga normal. Permasalahan mulai timbul saat keduanya semakin kekurangan waktu untuk bersama-sama lantaran kesibukan masing-masing. Usaha katering Cyd yang kian maju sangat menyita waktu dan energinya. Harry sendiri juga sedang direpotkan oleh urusan pekerjaan yang terancam dihentikan lantaran aktor utamanya terlibat pemakaian obat-obatan terlarang. Pelan namun pasti hubungannya dengan Cyd mendingin. Perkawinan mereka laksana telur di ujung tanduk. Bertambah runyam dengan kehadiran Kazumi, fotografer cantik asal Jepang yang telah memikat hati Harry. Kisah Harry Silver sangat mudah ditemukan di tengah-tengah kehidupan kita hari ini. Jika bukan kita, bisa jadi itu dialami oleh teman atau sanak saudara kita. Begitu dekat, begitu akrab. Berita kawin-cerai kita saksikan nyaris setiap hari di televisi. Fenomena yang umumnya terjadi di kalangan masyarakat perkotaan ini menyajikan fakta betapa kini lembaga perkawinan seolah-olah tak sakral lagi. Begitu mudah dibangun untuk kemudian mudah pula dihancurkan; bagai rumah yang didirikan di atas fondasi rapuh.Untuk itu Harry berhak cemburu pada perkawinan orang tuanya yang hanya berakhir saat ayahnya meninggal. Harry adalah produk keluarga utuh dengan ayah ibu yang saling mencintai hingga akhir hayat. Ayah dan ibunya senantiasa hadir ketika ia membutuhkan mereka. Sebagai seorang anak, ia jelas lebih beruntung ketimbang Pat. Pat yang malang. Bocah lelaki 8 tahun ini menjadi korban perceraian orang tuanya dan terpaksa menjalani sebuah kehidupan berkeluarga yang “tidak normal”.Lazimnya sebuah novel pop, Man and Wife dituturkan dengan bahasa yang renyah disertai kelakar-kelakar segar sebagai bumbu penyedap. Membaca novel-novel jenis ini kita akan merasa sangat terhibur, tetapi ya sampai di situ saja. Tidak lebih. Sama halnya seperti nonton film komedi romantis. Kali ini ala British. Nggak perlu mikir, nikmati saja.***
A couple of weeks ago I was out in the city at my favorite bookstore, playing my little book-game: find a book you haven’t seen before nor heard of either. Between the classics, the biographies, and thrillers of the moment, I felt the need for something different. Something more….contemporary. Man and Wife seemed like a good choice.The story it presents is quite common but far from simple. Harry Silver is a man with a complicated life. It didn’t use to be that complicated: he had a beautiful wife, Gina and an amazing son, Pat, and to top it all, a good job in television. Then a mistake changed everything. Fast forward a few years and here’s Harry again, married a second time to another beauty, Cyd, trying to make a new life together with her and her daughter, little Peg. Between visits to see his son, a strained relationship with his wife and a bitter one with his ex-wife, the death of his father and the challenge of dealing with his mother’s health issues, Harry feels a bit overwhelmed. To make things even more interesting, a new girl catches his eye and there he is, ready to fall into the same trap again. Is the grass really greener on the other side? Harry seems to think so, as he envisions a new life in a new place, a new wife, a new start. But is that really how things work?Parsons talks about what a marriage really is. Not in a moralistic way, but more like from the point of view of the man who’s been there and done that. The mistakes, the jealousy, the feeling of insecurity, the sweet siren song of temptation, it’s all there, and the protagonist has to deal with it. Sometimes it’s tough and sometimes it may seem like a futile task, but Harry is given a second chance. Will he prove that he’s learned something from his mistakes or is he doomed to repeat them all over again? Is the search for that everlasting love - the kind his parents once shared until death separated them – bound to go on and on or does he really have a chance of finding it for himself with his wife?The book provides some answers and there is something to be learned from it. It’s written in an entertaining and easy to read style where humor mingles with heartbreak and things change when you least expect it. An entertaining read.
What do You think about Man And Wife (2004)?
buku nyang satu eni lanjutan dari buku Tony Parsons sebelumnya, Man and Boy..masih menceritakan tentang kehidupan Harry Silver, sang tokoh utama..dimulai dengan kehidupan barunya bersama Cyd..hubungan pernikahan ini tidak semulus yang Harry bayangkan..bayangan tentang pernikahan "selamanya" yang selama ini ia lihat dari pernikahan ayah dan ibunya..dan perselisihan pun mulai terjadi karena Cyd yang mulai sibuk dengan usaha kateringnya dan hubungannya bersama Luke Moore..dan juga pelarian Harry kepada Kazumi,teman Gina..permasalahan pekerjaan..dan juga dengan Pat dan Gina..tapi menurut gw konfliknya sedikit dan biasa aja..jadi ga seseru yang man and boy..seharusnya bukunya ga usah ada lanjutannya..tapi yah tetap menarik untuk dibaca..untuk diketahui akhirnya..akhirnya gimana???yah happy ending lah..seperti yang gw duga..3 bintang aja..
—Harun Harahap
"Harry Silver returns to face life in the "blended family." A wonderful new novel about modern times, which can be read as a sequel to the million selling Man and Boy, or completely on its own. Man and Wife is a novel about love and marriage -- about why we fall in love and why we marry; about why we stay and why we go. Harry Silver is a man coming to terms with a divorce and a new marriage. He has to juggle with time and relationships, with his wife and his ex-wife, his son and his stepdaughter, his own work and his wife's fast-growing career. Meanwhile his mother, who stood so steadfastly by his father until he died, is not getting any younger or stronger herself. In fact, everything in Harry's life seems complicated. And when he meets a woman in a million, it gets even more so! Man and Wife stands on its own as a brilliant novel about families in the new century, written with all the humour, passion and superb storytelling that have made Tony Parsons a favourite author in over thirty countries." (From Amazon)
—Discoverylover
De films van Bridget Jones zijn hilarisch (ik heb helaas de boeken nog niet gelezen) dus een mannelijke versie ervan klinkt erg leuk! Bij de eerste hoofdstukken van het boek zat ik goed in het verhaal en vond ik het ook erg leuk geschreven. Ik snap zeker de vergelijking met Bridget Jones, maar na een kwart van het verhaal begon ik af te haken. Het werd te langdradig en te verwarrend soms voor mij. Het boek bestaat uit drie delen die weer zijn onder verdeeld in hoofdstukken. Je leest alles vanuit het perspectief van Harry. Harry heeft ontzettend veel liefde voor zijn zoon en zijn omgeving. Alleen toch vindt hij het lastig om relaties te hebben. Hij zit eigenlijk heel erg in de knoop met zichzelf, maar volgens mij zit het boek ook erg in de knoop met zich zelf. Het gaat van het een naar het ander. Het was heel verwarrend waar het personage zich steeds bevond. Het is nogal hak op de tak geschreven. Ik moest er heel veel moeite voor doen om het uit te lezen. Dit is dan ook geen boek dat ik zou aanraden.
—Nikki
