Dari cover dan membaca review singkat di back cover, saya sudah menduga ini bukan novel serius. Serius dalam artian tidak perlu membuat jidat berkerut untuk memahami sebuah kalimat. Jadinya, hanya butuh setengah malam bagi saya menyelesaikannya. Saya sengaja membelinya agar menyeimbangkan textbooks di rak buku dan di isi kepala. *gaya* hehe... (tapi memang ngomong begini seriusan)Tuntas membaca kisah Sangga dan Puti ini Mei tahun lalu. Semalam tiba-tiba ingin membacanya lagi sampai tamat, dengan hanya berfokus pada bagian-bagian yang saya inginkan saja. *dasar* qeqeqe Mbak Retni ini pandai sekali menyenangkan pembaca dengan andai-andai tentang takdir yang manis milik dua tokoh utama di sini. Pertama kali selesai membaca, saya dengan sinis bilang "ya iyalah takdirnya bagus begitu, kan hanya novel, hanya dalam khayalan." Namun pada pembacaan semalam, saya tidak sinis lagi. Daripada tak menemukan cerita yang menyenangkan ini di dunia nyata, mending berbahagia saja dengan cerita-cerita dari dunia khayal, seperti Pink Project ini. hihihi... :P 1. suka sama sampulnya ;)2. agak sebel sama puti...habis keukeuh surekueh alias keras kepala..klo sangga?emmm gmna ya..serupa sama puti gitu lah..makanya pd akhirnya mereka cocok dan menikah..yg bikin ktwa2 itu klo ada imo..atau ada leo...suka sama persahabatan yg di tunjukkan dlm kisah ini..biarpun ada padang surutnya..sahabat tetaplah sahabat..memberikan yg terbaik utk sahabatnya..meski harus menekan ego,spt sangga kpd pring..spt puti dgn ina..
What do You think about Pink Project (2009)?
masih kerenan ilana tan klo bikin cerita yg mengoyak2 perasaan
—Kas