aku suka dengan setting ceritanya yang eksotik di pelataran gunung kerinci. aku juga suka dengan premis alurnya yang berawal dengan perintah penyelidikan kematian seorang gadis, yg ternyata menyimpan banyak rahasia dan motif tersembunyi. ehhmm... itu saja. pertanyaan utama novel ini menurutku belum terjawab pasti. Apa penyebab kematian Kirey Fowler?? Tetap tidak jelas dan tidak ada penjelasan. 4.5 stars.Di pertengahan buku, aku kepikiran ngasih 5 bintang karena buku ini benar-benar membawa imajinasiku ke pedalaman kerinci di Sumatera sana. Suasananya, dialek bahasanya, semuanya benar-benar mencerminkan kalau Mas Brahmanto pernah ke sana dan melakukan observasi yang detil tentang budaya masyarakat sekitar. Aku tertarik banget dengan pembahasan tentang "uhang pandak" atau manusia pendek. Makhluk mirip manusia, sejenis kera dengan intelejensia melebihi orang utan dan simpanse yang berbau telur busuk. Kedengaran unik dan benar-benar baru buatku.Penulis berhasil membawa pembaca terbawa dengan suasana hutan yang mencekam, suasana kamarnya yang angker dan membuat pembaca ikut merasa paranoid seperti apa yang dirasakan Lautan Angkasawan. Brahmanto juara banget dalam hal ini.Tapi beberapa hal yang membuatku menurunkan rating apalagi menjelang ending adalah karena fakta bahwa segala hal horror yang disinyalir oleh Lautan adalah kenyataan. Aku pikir semua itu hanyalah clues yang akan mengantar Lautan untuk mengungkap misteri pembunuhan itu. Aku pikir semua hal 'angker' itu punya penjelasan logis, yah meskipun saya tidak bermaksud mendukung statement Mr. Fowler yang berbau atheisme.Selain itu, alasan Lautan berpisah dengan Kirei tidak terlalu logis menurutku. Dan perasaan Kirey pun tidak terlalu diuraikan dengan jelas. Aku sebetulnya tahu alasannya :). Karena Mas Brahmanto nggak mau bikin novel Romance, novel ini punya genre berbeda dan keunikan itulah yang membuatnya 'Wow' di mataku dan pembaca lain tentunya. Setelah membaca ini, aku semakin untuk membaca karya penulis yang lain. Mungkin aku akan memulainya dengan 'Satin Merah'. It sounds unique.
What do You think about Rahasia Sunyi (2013)?
Tidak sesuai ekspektasi. Berharap jauh lebih baik dari Satin Merah. But, it was just ok.
—JFL
sama sekali tidak mengecewakan dan membuat penasaran seperti Satin Merah
—lynn
Salut! Pesona daerah Kerinci benar-benar tersaji dengan apik.
—matihatessalad
Baguss sih, tapi i'd prefer satin merah bgttt
—urkrku