Buku tipis ini habis aku lahap dalam satu siang. Membacanya membuatku terngiang sewaktu aku masih kelas 2 SD dulu. Girang menonton Piala dunia bersama bapak, dan menyaksikan kemenangan tim samba brazil. Walaupun, saat itu aku sebenarnya tak tahu apa-apa. Juga mengikuti keseruan liga nasional antar kesebelasan daerah, pertandingan PSSI melawan negara lain atau sesekali pertandingan klub internasional lainnya. Sepertinya perlu lagi meluangkan waktu untuk menonton bola, setelah dua tahun masa kuliah ini.. amat jarang atau acuh mengikuti pertandingannya. Melalui buku ini juga menampilkan flashback sekilas tentang chemistry antara Ayah dan Ikal, dan secuil cerita pitutur perjalanan orang melayu mengenai sepak bola Judul : Sebelas PatriotPenulis : Andrea HirataTebal : 101 halamanPenerbit : Bentang PusakaIkal dengan seksama mendengarkan penjelasan orang tua-yang seumuran dengan ayahnya- menceritakan tentang foto yang di bawanya. Dia begitu tertarik dengn cerita “Sebelas Patriot” Indonesia melawan Belanda di lapangan hijau. orang tua itu dengan semangat menceritakan seseorang yang berada di dalam foto itu yang ternyata adalah ayah Ikal. dan Ikal mengetahui betapa besar peran ayahnya pada zaman itu.Sejak saat itulah Ikal sadar, bahwa ayahnya adalah salah satu anggota “Sebelas Patriot” itu. Dia pun mulai semangat untuk berlatih sepak bola dibawah bimbingan pelatih khoirun dan dia juga berkeinginan besar untuk menjadi salah satu anggota PSSI semata-mata untuk mewujudkan mimpi ayahnya yang belum terwujud.Namun sayang, tinggal selangkah lagi untuk menjadi anggota PSSI. Impian itu kandas dikarenakan semakin banyaknya saingan Ikal.Novel ini menceritakan tentang semangat dan kerja keras seorang Ikal dalam mewujudkan mimpi ayahnya yang belum terwujud, dan kebesaran hatinya ketika impian itu kandas saat tinggal selangkah lagi, dan juga kecintaannya pada persepakbolaan Indonesia walaupun prestasi yang dicapainya tidak sebanyak yang juga merupakan bukti bahwa ia mencintai tanah airnya. Indonesia.
Buku tipis ini habis aku lahap dalam satu siang. Membacanya membuatku terngiang sewaktu aku masih kelas 2 SD dulu. Girang menonton Piala dunia bersama bapak, dan menyaksikan kemenangan tim samba brazil. Walaupun, saat itu aku sebenarnya tak tahu apa-apa. Juga mengikuti keseruan liga nasional antar kesebelasan daerah, pertandingan PSSI melawan negara lain atau sesekali pertandingan klub internasional lainnya. Sepertinya perlu lagi meluangkan waktu untuk menonton bola, setelah dua tahun masa kuliah ini.. amat jarang atau acuh mengikuti pertandingannya. Melalui buku ini juga menampilkan flashback sekilas tentang chemistry antara Ayah dan Ikal, dan secuil cerita pitutur perjalanan orang melayu mengenai sepak bola
—Ally
Salah satu novel inspiratif indonesia yang saya suka dan baca. Sejujurnya, saya bukanlah penggemar novel-novel inspiratif, saya lebih suka fiksi ringan. Namun, nama Andrea Hirata membuat saya memutuskan untuk meminjamnya di perpustakaan sekolah saya. Novel ini bercerita tentang mimpi, harapan, dan kasih sayang seorang ayah. Di akhir-akhir cerita, Andrea Hirata menyelipkan sedikit roman yang membuat buku ini semakin baik di mata saya. Buku ini tipis, namun makna yang terkandng di dalamnya tidak seringan yang saya kira. A good book to read during spare time :)
—Edison
pendek tapi penuh jiwa, itulah dia Andrea Hirata.Hail!!!!
—Bdiballer
kurang greget
—aly