I've finished this book arround 2 years ago. Well its verbalize stick on metaphor within along this story, reminds me how highschool life I think this is the special part, though honestly it doesn't as good as bestseller books. And what the part which I don't like is the ending, I confused where author's focuses, but when I finished it ultimately I knew, the author want to share her memories, a beautiful memories and made me enjoyed the story too.. and totally killing me softly, the missing one.P.S: those beautiful memories shall not to forget, aren't we? Awalnya agak kurang tertarik membaca buku ini karena saya emang kurang tertarik sama buku-buku teenlit dan romansa remaja. Judulnya aja kinky banget kan, "Selamanya Cinta". Aduh. Kalau bukan karena buku ini adalah buku hadiah perpisahan dari salah satu rekan kerja saya, saya mungkin gak akan baca. Well, I've judge a book even before reading it.Pas baca, saya gak menyangka ceritanya menyenangkan dan bisa dinikmati. Penulisnya gak buru-buru dalam membangun karakter dan membangun suasana. Semuanya mengalir lancar. Dan konflik-konfliknya pas. Saya sempet mikir, "ah, paling bagus di awal, tapi terakhirnya kering" tapi tidak terbukti. Sampai akhir pun, ceritanya masih tetap 'megang', dan gak mengecewakan. Kisah Abe dan Reina (atau Dita dan Abe) yang saling suka padahal sahabatan (atau saling suka dan sahabatn), ternyata tetap manis. Saya juga suka sama Abe! Abe Abe!! x))Oh ya, menurut saya, salah satu hal paling mengganggu dalam buku-buku dengan genre seperti ini adalah bahasanya yang terlalu konvensional dan banyak campuran bahasa inggris yang di-italic. Di dalam buku ini, saya nyaman dengan bahasa yang digunakan oleh penulis. Tidak sok-sok mau campur bahasa inggris, tapi juga tidak terkesan kaku. Ringan, tidak perlu banyak mikir, masih logis, dan manis. :)
What do You think about Selamanya Cinta (2012)?
perfect deh novel novel dari bukune ^ ^ngefans gue sama Abraham yosafat Lee !!!!
—Nikki
