Share for friends:

Read Stormchaser (2004)

Stormchaser (2004)

Online Book

Author
Genre
Rating
3.07 of 5 Votes: 5
Your rating
ISBN
0385750706 (ISBN13: 9780385750707)
Language
English
Publisher
david fickling

Stormchaser (2004) - Plot & Excerpts

Stromchaser adalah buku kedua dari seri fantasi “The Edge of Chronicle” yang kisahnya merupakan kelanjutan dari buku “Beyond the Deepwoods” (Matahati, 2007). Kali ini Twig, putra sang perompak Langit, Cold Wolf telah berusia 16 tahun dan ikut serta dalam perjalanan ayahnya mengarungi langit The Edge dengan perahu langit yang diberi nama Stormchaser (Pemburu Badai).Dikisahkan saat ini kota terapung Sanchtaprax dalam keadaan krisis karena stormphrax yang merupakan batu pemberat agar kota itu berada dalam ketinggian ideal semakin menipis karena terus menerus diambil untuk memurnikan air sungai di Undertown yang telah tercemar. Guna menyelamatkan Sanchtaprax maka satu-satunya cara adalah dengan mencari Stormphrax! Jika tidak maka rantai penahan Sanchtaprax yang diikat ke Undertown tak akan mampu menahan tarikan keatas dari Sanctaphrax dan kota yang merupakan pusat ilmu pengetahuan, tempat tinggal para cendekiawan The Edge, itu akan melayang lenyap menuju kehampaan.Bukan hal yang mudah untuk memperoleh Stormphrax karena batu kristal pemberat tersebut hanya terbentuk oleh ledakan petir di atas Hutan Temaram saat munculnya Badai Akbar yang hanya muncul beberapa tahun sekali. Menurut tradisi untuk mencari Stromphrax diutuslah seorang Akademikus Ksatria yang bertugas untuk mengejar badai akbar, menembus belantara hutan temaran dan membawa pulang stromphrax. Para ksatria itu bersumpah untuk tidak pulang sebelum memperoleh stromphrax. Malangnya walau telah beberapa ksatria diutus untuk mencari stromphrax namun tak satupun yang berhasil pulang untuk membawa stromphrax.Singkat cerita, Cold Wolf (Quintinius Verginix) yang pernah menjadi Akademikus Ksatria akhirnya berangkat mengejar badai akbar dengan kapal langitnya (Stromchaser). Walau Twig menginginkan untuk ikut serta, Cold Wolf tak mengizinkannya. Ternyata dalam ekspedisinya ini seorang awak stromchaser, Slyvo Spleethe yang merupakan kaki tangan Vilnix Pompolnius, (akademia tertinggi yang jahat) diam-diam telah merencanakan niat jahat dalam ekspedisi ini. Slyvo memanfaatkan keinginan Twig untuk ikut serta dalam ekspedisi ini. Secara diam-diam ia menyeludupkan Twig kedalam Stromchaser tanpa diketahui siapapun.Tepat ketika Stromchaser berada di atas hutan temaram, muncullah badai akbar, ketika seluruh awak kapal berjuang melawan keganasan badai tiba-tiba Slvyo merampas stromchaser dan Twig dimanfaatkan sebagai sandera. Tentu saja Kapten Cold Wolf tak menyerah begitu saja sehingga ia harus berduel dengan Slyvo. Stromchaser menjadi tak terkendali dan mengalami kerusakan berat. Cold Wolf memerintahkan seluruh awak kapalnya terjun menuju hutan temaram sementara ia sendiri berjuang untuk mempertahankan kapal.Twig dan seluruh awak kapal terjun menuju hutan temaram dengan menggunakan parawing (sayap buatan). Twig mendarat terpisah dari para awak kapal lainnya sehingga ia harus menyusuri hutan temaram untuk mencari teman-temannya. Walau akhirnya ia dapat bertemu dengan beberapa awak kapal Stromchaser namun untuk mencari strompharax yang baru saja terbentuk di hutan temaran dan membawanya pulang bukanlah hal yang mudah. Hutan Temaram dengan segala kemisteriusannya ternyata membuat siapa saja yang berada di dalamnya menjadi berhalusinasi dan merampas kesadaran tiap awak kapal yang selamat. Belum lagi ditambah tantangan alam dimana Twig dan kawan-kawannya harus melewati lumpur hisap, lubang tiup beracun, dan bermacam monster jahat penghuni rawa.Petualangan Twig dan kawan-kawannya di hutan temaram inilah yang membuat seri kedua dari The Edge of Chhronicle ini menjadi menarik. Lebih menarik dari seri pertamanya (Beyond The Deepwoods, Matahati, 2007) yang hanya sekedar menceritakan petualangan Twig yang bertemu dengan berbagai monster saat keluar dari hutan Deepwoods.Dalam Stromchaser, selain disuguhkan petualangan Twig menembus belantara Hutan Temaram guna mencari Stromprharax, dikisahkan pula intrik-intrik para akademia di Sanctahprax yang merupakan tempat yang penuh persaingan, konspirasi, dan perjuangan sengit antar golongan. Juga akan dikisahkan bagaimana Cold Wolf sebelum menjadi perompak langit ternyata pernah menjadi Akademikus Ksatria terbaik selama seratus generasi yang diutus untuk mencari Strompharax namun gagal karena kelicikan Vilnix Pompolnius yang berambisi untuk menjadi Akademia Tertinggi.Seperti di buku pertamanya, buku ini masih menyajikan ilustrasi hitam putih yang indah dengan tarikan-tarikan garis yang tajam, kuat dan detail. Ilustrasi garapan Chris Riddel ini menghiasi hampir seluruh halaman buku dengan penempatan yang dinamis, kadang di tengah halaman, di pinggir, di atas, di bawah, terkadang menempati satu halaman penuh bahkan hingga menyeberang ke halaman berikutnya sehingga terkesan begitu menyatu dengan narasinya. Hal ini ini juga membuat pembacanya seakan ‘diculik’ dan dipindahkan ke dunia fantasi The Edge.Jika mencermati segi kemasan dari buku terjemahannya ini, tampaknya penerbit Matahati telah melakukan beberapa perbaikan dibanding buku pertamanya. Di buku pertama cover buku terjemahannya tidak begitu menarik dan kertas di halaman dalamnya menggunakan kertas koran sehingga keindahan ilustrasinya terdistorsi. Sedangkan di buku keduanya ini covernya tampak lebih menarik dan eye catching, dan halaman dalamnya menggunakan kertas HVS putih sehingga ilustrasinya terlihat lebih sempurna untuk dinikmati.Sayangnya di halaman 438 ada yang salah dalam layoutnya. Ilsutrasi di sisi kiri halaman tersebut menutupi 16 baris kalimatnya sehingga sangat mengganggu kenikmatan membaca, padahal narasi di halaman tersebut sedang seru-serunya. Semoga kesalahan fatal seperti ini tak lagi terulang di buku-buku berikutnyaSeri Fantasi The Edge of Chronicles ini hingga kini telah dibuat hingga jilid yang ke sebelas. Dari kesebelas buku tersebut, Paul Steward dan Chris Riddel membaginya ke dalam 3 buah Saga yaitu The Quint Saga, The Twig Saga, The Roog Saga, Stromchaser merupakan bagian dari Twig Saga yang terdiri dari 3 judul (Beyond the Deepwoods, Stromcahser, dan Midnight over Sancaptrax)Tentunya akan sangat menarik jika seluruh judul dari The Edge of Chronicle ini dapat diterjemahkan. Semoga penerbit Matahati memiliki nafas yang panjang dan komitmen untuk menerbitkan seluruh buku dari serial ini. Ada banyak kisah fantasi yang diterjemahkan di Indonesia, namun tak banyak yang menerbitkan novel fantasi berilustrasi indah seperti seri ini. Dengan promosi yang baik serta penerbitan terjemahan yang teratur antara satu judul ke judul berikutnya, saya percaya seri ini akan menjadi seri fantasi yang populer di Indonesia.@h_tanzil

Stormchaser by far was a great adventure as well as a read because it made twig a more amusing and braver person. Twig now part of the Stormchaser, which was piloted and captained by his father cloud wolf. I really enjoyed this book as it shows how a weakling such as Twig could overcome his fears by taking steps to get through his problems whenever he was alone. Being alone wasn't the easiest thing for twig because he was fearful of almost everything around him. In the first few chapters of the book, Cloud Wolf, Twig's father made him sail the sky ship for the first time in his life and he felt an edge over him as there were controls all over the place. Twig then screws up the job by tossing the sky ship to its sides and causing a little mayhem on deck and ultimately losing the new Ironwood acquired. So now, Twig seems just as an idiot but how did a halfwit like him manage to get out of the twilight woods and the never ending mire? More than being bold, he was now adventurous in his endeavour for phraxdust. He made himself focus on course out of the twilight woods by guiding his crew even if some of them did stray away. Twig braved up against screed toe taker even after his crew was almost dead. Twig saved both the professor and the stone pilot even if it meant certain death, just when the professor was stuck in a tree, Twig risked his consciousness to save the professor even when the risk of being manipulated was near. Twig and the stone pilot fixed up the wrecked sky ship and got back to tell the professor of Darkness about the solution to clean water. Twig alone went through all the hardships and helped himself and others. Basically, I think the theme of the book is about courage and its to show people how someone like Twig can really make a difference in everyone's life.

What do You think about Stormchaser (2004)?

It should be noted that this is not the first time I’ve read Stormchaser. Over the years, I have probably read this book five or six times from cover to cover. It’s the first of The Edge Chronicles that I read, though arguably it was not the best place to start: the Chronicles are divided into an ever-growing series of trilogies, of which this is not the first of any. In fact, it’s the second in the Twig Trilogy, the first of the trilogies to have been written.It was bought for me by utter fluke by an aunt and uncle one Christmas, and I’m always grateful for that because it is such a great read. Twig is a young Sky Pirate, who goes on a quest to find the elusive substance Stormphrax, which is only made in their heart of storms. Taking the lead of a merry band of academics and sky pirates, he pilots his sky ship, Stormchaser, back to his childhood home, the Deepwoods, in this action-packed YA/children’s adventure... Read More At https://jasminonajourney.wordpress.co...
—Jasmin Kirkbride

Probably one of my favorite fantasy adventures. The Edge world is incredibly original, detailed, and endless. Twig is a great hero with great growth. I also love the Stone Pilot, though he was honestly cooler before we found out who he really is. I love ALL the characters in this book, and the fact that so many of them end up dead just about brings me to tears.The plot is awesome too. Political intrigue, daring quests, psychotic madmen, beguiling forests... This book has just about everything a fantasy adventure nut could ask for. Not to mention the superb art.
—Dexter

Sanctaphrax is a city of knowledge and wit. It is home to academics, alchemists and apprentices, and the views are breathtaking with its tall thin towers connected by viaducts and walkways. But the floating city above the Edge is in perilous danger. A huge chain is attached to the bottom of the floating rock Sanctaphrax is built upon, and is weighted down with priceless stormphrax so it won't drift away. But the city's treasury of stormphrax is quickly diminishing as it is taken by the scurrilous Most High Academe Vilnix Pompolnius for his own evil purposes. Soon the massive chains used to anchor the floating city will all snap and break and the floating city will soar away forever into the sky…Meanwhile, the Sky Pirate Cloud Wolf is sent out on a secret mission to replenish the city's supply of stormphrax. But there is a mutinous crewmember on board who would have it for his own advantage. Tragedy strikes at the center of the tempest, and it is up to Twig, our hero, to finish the quest his father set out upon.This fast-paced, slightly gory book is the second in The Edge Chronicles, followed by Midnight over Sanctaphrax.
—Amber

Write Review

(Review will shown on site after approval)

Read books by author Chris Riddell

Read books in series the edge chronicles

Read books in category Fiction