Share for friends:

Read The Peter Principle (1996)

The Peter Principle (1996)

Online Book

Genre
Rating
3.79 of 5 Votes: 4
Your rating
ISBN
1568491611 (ISBN13: 9781568491615)
Language
English
Publisher
buccaneer books

The Peter Principle (1996) - Plot & Excerpts

Ini buku ke 2 yang merubah hidup saya. Buku ini saya baca atas rekomendasi teman saya Paul Gunadi pada waktu saya dapat assignment pekerjaan di Caltex, Rumbai, Pakanbaru dari tahun 1976 s/d 1980. Saya baca buku ini pinjam di Perpustakaan Caltex, Rumbai, Pekanbaru.Buku ini adalah hasil survey yang dilakukan oleh Laurence J. Peter pada birokrasi yang ada di pemerintahan USA. Dari survey tersebut dia membuat theory yang terkenal dengan nama: The Peter Principle. Yang saya ingat dari membaca buku ini adalah:1. Pada hakekatnya kehidupan manusia mengikuti kurva kompetensi yaitu dari kurva bawah mulai dari tidak kompeten (tidak berkemampuan) naik mengikuti jenjang hirarki menuju kurva kompeten terus naik sesuai dengan kompetennya yang terus meningkat sampai pada suatu saat akan saturated (titik jenuh) dan kembali mengalami kurva menurun memjadi tidak kompeten kembali.2. Jarang manusia yang tidak mengikuti kurva kompetensi (walaupun ada) karena masyarakat terbiasa dengan sistem hirarki baik dalam pekerjaan, birokrasi pemerintahan maupun militer. Dimana pada level kompetensi tertentu seseorang mendapatkan jabatan tertentu dan terus naik sampai pada suatu saat dia menduduki posisi atau jabatan dimana sebetulnya dia tidak kompeten dalam jabatan atau posisi tersebut.3. Karena kita sangat kompeten mengerjakan pekerjaan pada posisi tertentu otomatis akan di promosikan naik ke level beikutnya yang belum tentu kita kompeten menjalankannya. Seumpamanya seorang pegawai senior yang kompeten diangkat jadi Manager, padahal pada posisi Manager belum tentu pegawai tersbut kompeten yang berarti dia memasuki level tidak kompeten.4. Setiap orang mepunyai level yang berbeda untuk menjadi tidak kompeten dalam suatu hirarki, kadang-kadang hanya satu atau dua level naik sudah jadi tidak kompeten, ada juga yang tidak kompeten setelah sampai puncak hirarki dan ada juga orang yang mengalami apa yang dinamakan super kompeten.5. Super kompeten adalah suatu kondisi dimana sesorang (walaupun jarang tapi ada) sudah mencapai puncak hirarki tapi tetap saja kompeten, oleh karena orang seperti ini akan mencari bidang-bidang lain unruk digeluti sampai pada suatu saat dia menggeluti suatu bidang yang dia tidak kompeten untuk menjalankannya - karena itu tidak seorangpun yang bisa lepas dari Peter Principle.6. Orang selalu berlomba-lomba menaiki jenjang hirarki yang lebih tinggi bukan karena dia suka menjalaninya, tapi kebanyakan dipicu oleh dorongan istri/suami, keluarga atau gengsi sosial. Oleh karena itu banyak orang pada posisi hirarki yang tinggi tidak bahagia hidupnya dan mulai timbul berbagai penyakit akibat keterpaksaan untuk mencapai hirarki setinggi mungkin yang sebetulnya dia tidak kompeten menjalankannya.7. Kekacauan yang timbul dalam masyarakat, pelayanan yang buruk dari pemerintahan kebanyakan disebabkan karena posisi-posisi di hirarki tertinggi dalam masyarakat dan pemerintahan lebih banyak diduduki oleh orang-orang yang tidak kompeten diakibatkan sistim promosi hirarki. Seorang yang kompeten dalam level tertentu belum tentu kompeten pada level berikutnya - salah satu dari Peter Principle.8. Ada dua cara untuk bisa naik ke posisi setinggi mungkin dalam hirarki:a. Dengan cara pull (tarik) yaitu seseorang mencari mentor atau keluarga yang posisinya lebih tinggi yang akan menarik anda pada posisi setingi-tingginya dalam hirarki tergantung kemampuan mentor atau kekuarga tersebut untuk menarik. Tidak jarang seseorang akan beganti-ganti mentor agar bisa mencapai hirarki yang setinggi mungkin. Cuma harus diingat, walaupun anda bisa menandapatkan posisi tersebut, belum tentu anda bahagia karenanya, kalau anda tidak kompeten melaksanakan tugas pada posisi tersebut, ada bisa terkena sindrom incompetency seperti: penyakit-penyakit yang mungkin timbul.b. Dengan cara push (dorong) anda mendorong diri sendiri untuk lebih kompeten dengan cara membaca banyak buku "self-improvement", ambil kuliah malam atau universitas terbuka. Sekali lagi anda mungkin bisa naik ke hirarki setinggi mungkin dengan cara ini sampai pada suatu titik dimana push ini sebetulnya sudah mendorong diri anda diluar kemampuan anda sendiri yang akan menimbulkan sindrom incompetency: umumnya adalah mulai timbulnya berbagai penyakit.Menurut Peter Principle tenaga pull lebih efektif dibandingkan dengan push untuk mencaai hirarki setinggi mungkin.9. Syndrom Incompetency yaitu suatu kondisi anda memaksakan diri menduduki posisi yang sebenarnya anda tidak kompeten melaksanakan tugas dengan baik:a. timbulnya banyak gejala penyakit: darah tinggi, jantung, gangguan lambung, migren, dll.b. mengalihkan dengan kegiatan simple lain yang anda merasa lebih kompeten: lebih banyak main golf, olahraga, atau club-club lainnya yang sebetulnya tidak ada kaitannya dengan pekejaan yang sekedar pengalihan dari pekerjaan yang digeluti yang cukup menyulitkan. Dalam banyak hal seseorang bisa menutupi incompetency-nya dengan cara ini.c. lebih banyak membanyol atau bercanda dari pada kerja.10. Tidak peduli hirarki. Menurut teori ini, anda akan hidup lebih bahagia kalau anda puas dengan pekerjaan anda yang anda lakukan dengan baik saat ini sepanjang hidup anda dan menolak promosi yang ditawarkan. Banyak orang yang hidup lebih bahagia dengan mennghindarkan diri dari sistem hirarki. Seorang office boy mengerjakan pekejaannya sebagai office boy dengan kompeten sampai tua dan tetap bahagia sepanjang hidupnya. Seorang petani terus bertani dengan kompeten sepanjang hidupnya dengan bahagia. Oleh karena itu apa tujuan hidup anda: kebahagiaan atau mencapai puncak hirarki setinggi-tingginya.Kesimpulan: "Watch out" kalau anda mandapatkan promisi, mungkin pada next level anda akan mencapai level incompetency. Atau anda seorang super competent yang menjelajahi banyak bidang profesi untuk mencari incompetency anda?Buku yang saya rekomendasikan untuk dibaca.27 Maret 2009.

The other day, out of nowhere, one of my sons asked me, “What’s the Peter Principle?” I scrambled together something about people tending to get promoted until they reach their level of incompetence. Then, of course, curiosity compelled me to find the book. And I did—quite a feat considering the number of books we own and the lack of any discernable organization. It was, as I remembered, a slim, black hardcover; it was also the 1969 edition, the year it was first published. Even if the book were a first edition—it doesn’t appear to be—its worth would be diminished. As usual, my husband marked and underlined the crap out of it.My answer to my son was reasonably accurate. Early on, Peter & Hull provide the principle: “In a Hierarchy Every Employee Tends to Rise to His Level of Incompetence." It was only afterward that I wondered why my son had asked the question. But it was too late; he was already out the door. While much of the book is taken up with permutations on the original principle, the book is much more and pretty wise at that. I’d also forgotten the book includes wonderfully droll Victorian-looking black-and-white pictures. Intrigued, I found out the authors got permission from Punch to publish the pictures without their original captions.But back to the wisdom. Most of us are competitive enough to view a promotion favorably, and perhaps accept a new position without enough reflection. I was pretty happy as a college teacher, but flattered when I received one promotion and then another. Now I’m mostly in administration and miserable. I’m not sure I would have accepted Peter & Hull’s advice had I remembered it pre-promotion: “Lasting happiness is obtainable only by avoiding the ultimate promotion, by choosing at a certain point in one’s progress, to abandon one-upmanship…” Hmmm…The book is also wickedly funny. Consider this section on the distinction between Pseudo-Achievement Syndrome and Final Placement Syndrome. They provide a useful selection of choices based on the question, “‘Is the person accomplishing any useful work?’ If the answer is: a) ‘YES’ – he has not reached Final Placement Syndrome and therefore exhibits only the Pseudo-Achievement Syndrome.b) ‘NO’ – he has reached his final level of incompetence, and therefore exhibits the Final Placement Syndrome.c) DON’T KNOW – you have reached your level of incompetence. Examine yourself for symptoms at once!”Answer “c” cracked me up. While the book lapses into occasional cutseyness (a new word, and don’t you dare refudiate it!) and the self-evident, I’m thinking employers should re-read it now and then and take a look around. The last chapter, “Creative Incompetence” was my personal favorite. Here, Peter & Hull explain how to avoid getting promoted by practicing a bit of harmless incompetence such as picking up rubber bands and paper clips out of the wastebasket in a show of “niggling, officious economy” or occasionally parking your car in the place reserved for the company president. A light read that provokes more thought than you’d imagine.

What do You think about The Peter Principle (1996)?

I first read this book a dozen or so years ago -- in college, actually, so more like 20 years ago -- and thought it was pretty funny then. Re-reading it now, well, it was a different experience. Though it calls to us from the year 1969, much of what it says rings true today -- too true, as I recognize that I once hit my level of incompetence as a newspaper editor and then moved on to a different career where my skill set (and I don't mean the writing, I mean other skills that will go unmentioned here because they're not ones you'd brag about on a resume) works better and I have not hit my level of incompetence. I'm close to creative incompetence, though, and for those of you who haven't read the book, that's a good thing, sanity-wise and also for the company I work for.Anyway, if you haven't read this one, read it. It's probably the best business psychology book out there, because it is by far the most honest.
—MisterFweem

A great book with great case studiesI really love this book: very interesting to read with several real life case studies that are sometime hilarious. For example a receptionist has returned a mail to the sender to be resent by post to ensure safe delivery as per company policy. Peter classified  incompetence in 4 categories and how they manifest themselves:1. Physical incompetence. This is what we usually focus on,2. Social incompetence,3. Emotional incompetence, and4. Mental incompetence.  Usually we try to fix the physical incompetence by bringing more resources particularly HR. Then we progressively create what the author refers to as the Peter Spiral. We ended of creating the other  incompetence and find ourselves with several people that have reached the Peter's Plateau and has a Promotion Quotient of zero.Once a manager/leader reached the  Peter's Plateau, instead of carrying out his or her duties, he or she found substitution techniques. For example he or she delays decisions making through:- Downward Buckpass: a subordinate is asked to decide an issue that is really above his level of responsibility,- Upward Buckpass: examine the case until he finds some tiny point which will justify sending it to a higher level, and- Outward Buckpass: assemble a committee and follow majority vote.   When you show the above signs frequently, the person was promoted beyond his level of competence and has reached the Peter's Plateau.The good news is that there are remedies. Some of these remedies can be taken by individuals and some of them by organisations. When these remedies are well applied, most people will work at their level of competence and society as a whole will benefit.This book is a must read for HR professionals and leaders in all organisations.
—Adama Coulibaly

This is the second time that I've read this book and it's gotten better with age. This is still excusing some of the content that is evidence of when the book was written (women being competent housewives and such). With very few exceptions the content will strike a chord with anybody in their professional life. There are times where I've considered that the entire book may be a comic piece, but then there are too many concepts that it describes which are readily observable in day to day life. Probably the most important part of this book is recognizing that everybody will have a level of incompetence (in one hierarchy or another) and that everybody seeks it out. (Is this out of boredom?) Recognizing the point just before you've hit it and remaining happy becomes the goal instead of advancement (and this may be where philosophy steps in; how does one remain happy?) Second to the 'how do I apply this to my life' aspect, the book provides a way of recognizing how your peers, above or below, have gotten to where they are. This, at least for me, has removed a bit of mystification and frustration.
—Tim Burrington

Write Review

(Review will shown on site after approval)

Read books in category Fiction