Aqui a autora inicia a série dos Orfãos de St. James, com a Lucian Lagdon, que após os assassinato dos pais cresceu nas ruas de Londres, roubando com outros, aos catorze anos é preso quando mata um nobre e num golpe de sorte, o pai do homem assassinado, descobre que é seu neto perdido e o leva para casa e ao morrer Lucian herda tudo. Lucian é desprezado pela sociedade pois muitas pessoas acham que ele é um impostor. Ele sempre foi apaixonado por Frannie, uma moça que fazia parte de seu bando e deseja casar com ela, mas ela está reticente em casar-se com ele, pois rejeita o mundo em que vive. Ela será o fator que os aproximará. Lady Catherine sempre foi desafiadora, corajosa e forte e faz de tudo por aqueles que ama. por isso numa noite vai atrás de Lucian para que faça um trabalho sujo para ela. E assim começa seus encontros e o nascer de uma paixão que ele se nega a reconhecer.Apreciei bastante os personagens, o enredo, as surpresas que envolve os dois. A medida que v. vai sendo apresentada aos órfãos vai desejar conhecer suas histórias.Faltou um pouco de romance no epílogo, mas nem por isso, o torna menos apaixonante. Hello readers :) Akhirnya dalam waktu satu minggu, saya bisa menyelesaikan buku In Bed With The Devil ini :) Oh ya, sebelum memulai berbicara panjang lebar, ini novel ADULT yaaaaa dengan genre HISTORICAL ROMANCE :)Awalnya aku baca buku ini karena aku salah baca. (maksudnya gimana?). Iya, buku ini memiliki empat seri (Scoundrels of St. James) yang terdiri dari In Bed With The Devil sebagai seri pertama, Between The Devil and Desire sebagai seri kedua, Surrender To The Devil sebagai seri ketiga, dan Midnight Pleasure with a Scoundrel sebagai seri penutup.Nah, kesalahanku terletak pada, aku baca seri kedua terlebih dahulu. Ha-ha-ha kalau itu bisa disebut kesalahan, sih. Jadi, seperti yang kujelaskan di Between The Devil and Desire, kalau aku pertama beli karena ada clearance sale. Nah, setelah aku baca Between The Devil and Desire, dan aku suka cerita his-rom, akhirnya aku memutuskan untuk beli ketiga series lainnya.. Dan ternyata, buku In Bed With The Devil ini, menurutku sih bagus. Yah, aku kasih rate 4 dari 5, deh :)Buku ini dengan ceritanya yang unik membuat aku tidak bisa berhenti membaca sampai jam 2 subuh (curcol). Nah, kekurangan dari buku ini adalah, masih ada beberapa typo (sekitar 2-3 typo) yang aku tangkap mata, sih. Tapi kekurangan ini masih bisa dimaklumi dengan cerita manisnya :)Yang aku suka dari buku ini adalah, penggambaran setiap karakter yang dibuat oleh Lorraine Heath terlihat jelas, dan walaupun aku baru pertama kali baca karyanya, aku memiliki gambaran bahwa gaya tulisannya memang khas. Dan, aku sebenarnya juga tertarik dengan judulnya itu, hehehehe In Bed With The Devil, kebayang nggak sih kalau bisa tidur bareng iblis? (nakal!)Nah, bagi yang penasaran dengan buku ini, nih aku sodorin sinopsisnya di bawah ini :Lady Catherine Mabry, putri Duke of Greystone, adalah gadis manja dan keras kepala yang tidak pernah merasakan kepahitan hidup. Demi menyelamatkan sahabatnya, Winnie, Catherine mendatangi satu-satunya orang yang dianggapnya mampu menyingkirkan Duke of Avendale, suami Winnie yang kejam. Orang itu adalah Lucian Langdon, sang Devil Earl. Sebagai imbalannya, Catherine bersedia memenuhi apa pun permintaan sang earl. Lucian Langdon adalah pria tampan dengan reputasi sebagai pembunuh dan penakluk wanita. Ia dibenci sekaligus ditakuti oleh para bangsawan karena ia membunuh pamannya sendiri untuk mendapatkan gelar Earl of Claybourne. Lucian bersedia mengorbankan kepingan terakhir jiwanya agar Frannie, teman masa kecilnya, bersedia menikahinya. Ia pun sepakat melakukan pembunuhan bagi Catherine dengan satu syarat: Catherine harus mengajari Frannie bagaimana menjadi seorang countess agar diterima masyarakat kalangan atas. Lucian merasakan ketertarikan yang aneh terhadap Catherine, terutama sejak wanita itu menyelamatkannya dari sebuah usaha pembunuhan. Tapi, ia sadar bahwa ia tidak bisa mencintai dua wanita. Dan hatinya adalah milik Frannie. Sementara itu, Catherine tidak ingin menyukai Lucian. Ia hanya ingin memanfaatkan sang earl dan melupakannya, tapi sesuatu dalam diri Lucian membuatnya tergugah. Ia tidak pernah menyangka kalau sang iblis ternyata punya perasaan yang begitu besar seperti cinta…Masih belum puas melihat sinopsisnya? Nih, aku kasih ulasan “sedikit” mengenai ceritanyaa yaaa… :)Jadi, Lady Catherine Mabry, putri Duke of Greystone merupakan gadis yang amat sangat keras kepala. Gadis itu mendatangi Lucian Oliver Langdon, Earl of Claybourne demi menyelamatkan Winnie, sahabatnya yang tersiksa karena kehadiran suaminya namun tidak bisa berbuat banyak. Catherine ingin melenyapkan Duke of Avendale bagaimanapun caranya. Nekat, akhirnya Catherine mendatangi Devil Earl, untuk membunuh Avendale dengan imbalan Catherine akan memberikan apa saja untuknya.Lucian menolak, bukan karena ia takut untuk membunuh. Tapi Lucian menolak karena ia tidak mau merasakan penderitaan yang sama, seperti ia membunuh paman nya sebelumnya untuk mendapatkan gelar Earl of Claybourne.Tidak, ada alasan lain di balik pembunuhan terhadap pamannya yang menyangkut Frannie. Dan jika menyangkut Frannie, Lucian rela memberikan kepingan terakhir jiwanya untuknya.Catherine tahu, bahwa mendatangi iblis adalah hal yang berbahaya. Bukan karena pengaruhnya yang kuat, tapi karena Catherine menjadi suka pada sang iblis. Di sisi lain, Claybourne ingin meminang Frannie menjadi istrinya, namun laki-laki itu belum juga memiliki nyali yang besar untuk melakukannya. Suatu hari di satu kesempatan, akhirnya Claybourne melakukannya. Namun Frannie menolaknya, dengan alasan karena Frannie tidak bisa menyandang status “countess of Claybourne”. Ia merasa bahwa ia tidak akan bisa menyamakan status Claybourne yang sebagai bangsawan.Lucian menemukan sebuah ide. Bahwa seharusnya kerja sama yang ditawarkan Catherine bisa menjadi kesempatan baginya. Akhirnya, Lucian mengirimkan surat untuk Catherine agar menemuinya di taman. Mereka bertemu, dan membuat kesepakatan. Catherine akan mengajarkan Frannie untuk berminum teh di sore hari, cara berjalan sang bangsawan, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kaum bangsawan wanita lainnya. Entah mengapa, Catherine patah hati mendengar bahwa Lucian ingin menikahi seorang gadis itu, bahkan memintanya untuk mengajarinya memiliki sikap kaum bangsawan.Namun demi sahabatnya Winnie, ia rela melakukan apa saja. Catherine menyetujuinya, dan mereka sepakat setelah Catherine mengajari Frannie, Lucian akan segera melakukan tugasnya untuk membunuh Avendale. Lucian tidak tahu mengapa Catherine sangat antusias untuk membunuh Avendale, namun Catherine tidak ingin mengatakannya pada Lucian.Suatu hari Lucian berpikir, apakah Catherine ingin dirinya melenyapkan Avendale karena Avendale mengambil kehormatannya? Lucian tidak tahu mengapa ia peduli, namun akhirnya ia menawarkan diri untuk membunuh Avendale terlebih dahulu bahkan sebelum Frannie menuntaskan pelajarannya.Catherine yakin, setelah Frannie berhasil menuntaskan pelajarannya, ia tidak akan berhubungan lagi dengan Lucian. Menurut kalian bagaimana? Apakah Catherine mampu melupakan Lucian dan menjalani kehidupan sehari-harinya? Apakah Frannie akan menerima Lucian setelah ia memiliki sikap sebagai countess? Mari temukan jawabannya di balik buku bercover ungu ini :)Masih belum puas juga? Ada beberapa quotes yang sudah aku ambil dari buku ini, check out ya! ^^Jika kau besar di jalanan kota London, kau belajar bahwa ada begitu banyak hal yang tidak pernah dibicarakan orang – hal 7Ketika aku tumbuh menjadi seorang pria dewasa, tampak dari luar, aku memang tumbuh layaknya seorang bangsawan. Namun di balik semua itu, di dalam hati aku masih seorang bajingan – hal 8“tidak ada seorangpun bisa membebaskanku dari dosa-dosaku, Frannie, kau tahu itu” – hal 16“Dia selalu bilang, jika kau ingin mati dalam keadaan kaya, maka investasikan uangmu untuk hal-hal yang kotor” – hal 16Harga yang harus kau bayar jika berdansa dengan iblis adalah tinggal di neraka – hal 27Tindakan kadang bisa lebih banyak bicara dibanding kata-kata itu sendiri – hal 36Mengunjungi sang iblis adalah sebuah kesalahan, dan ia hanya bisa berdoa kalau perbuatannya sekarang ini tidak akan menghantuinya – hal 38Ketika ada seseorang membahayakan orang yang kita cintai, kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan – hal 41-42Keselamatan dan sekaligus hukumanku adalah menjalani hidup sebagai cucunya – hal 43“Kalau begitu, tidak ada pria yang akan memilikiku karena aku tidak akan berubah untuk menyenangkannya” (Catherine) – hal 50“Ketika kau mencintai seorang pria, kau akan melakukan apa saja untuk membuatnya senang (Winnie) – hal 67.Oh Tuhan, awalnya ia yang mendatangi sang iblis, sekarang iblis itu sendiri yang mendatanginya – hal 70.Siapa yang pernah menyangka kalau sang iblis punya perasaan yang begitu besar seperti cinta? – hal 77Sebagai seorang bajingan. Apa kau tidak pernah mendengar bahwa para penjahat juga memiliki kehormatan? – hal 78Kau sekarang memiliki ikatan dengan iblis, My Lady. Semoga kau bisa beristirahat lebih nyaman di malam hari dibanding aku – hal 81“Apa kau pernah begitu menginginkan sesuatu hingga kau rela melakukan apa saja, percaya apa saja untuk bisa memperolehnya?” – hal 97Kadang memiliki mimpi membuatmu merasa lebih lengkap dibanding menghadapi kenyataan – hal 107Aku adalah pria yang memiliki banyak musuh, Catherine. Tapi sebelumnya aku tidak pernah punya malaikat pelindung yang cantik – hal 135.“Aku benar, seorang iblis lebih baik daripada santo” – hal 308.Dan, ini dia beberapa typo yang aku temukan :1. Hal 75 – Calybourne, seharusnya Claybourne.2. Hal 105 – Tingga, seharusnya tinggal.3. Hal 307 – untuk untuk, seharusnya untuknya satu kali saja.
What do You think about En La Cama Con El Diablo (2012)?
After a while I just didn't want to hear about Frannie anymore. That story line went on too long.
—chris