Buku kumpulan cerpen yang remaja banget (salah satunya ditampilkan dengan font yang tidak kaku dan remaja banget), namun masing-masing cerpen punya kedalaman makna tersendiri dari sekadar cerpen remaja. Saya suka keberagaman tema dari tiap-tiap cerpen. Awalnya saya ragu, apakah akan terjadi kemiripan tema antar cerita. Ternyata tidak. Farida berhasil menyuguhkan keenambelas cerita berbeda, dengan baik dan tidak membosankan.Cerita yang saya suka di buku ini adalah Tuhan dan Bagaimana Cara Menarik Orang Asing. Di kedua cerpen itu, Farida berhasil memotret situasi sosial di masyarakat yang luput kita sadari, dengan cara yang menarik.Bagaimanapun juga, buku ini tak luput dari kesalahan. Ada beberapa yang saya ingat:- di halaman 27 ada pemborosan kata 'dan' pada kalimat "...dan murid yang berlari ke luar dan murid yang desperate.."menurut saya sebaiknya satu saja kata 'dan' nya.- di halaman 55 ada kata-kata "...7 miliar orang tingal di dunia.." sedang di paragraf setelahnya ada kata-kata "ada 500 miliar orang asing di dunia."Saya bingung.- di halaman 104, kalimat "pada suatu hari, di sebuah jalan" bukannya seharusnya dihitung satu kalimat? Pada halaman tersebut, kalimat itu dihitung dua kalimat. CMIIW. Kumpulan cerpen yang layak dibaca remaja. Tema yang unik, eksekusi yang baik...Cerpen favorit: "Joker" dan "Selamat Ulang Tahun"(amat layak diberi bintang empat, deh), dan yang nyaris empat bintang itu... "Musik", "Siapa", "Rahasia", dan "Tuhan"... Kenapa tiga bintang? Sebenarnya, 3.5 bintang... Saya turunkan dengan alasan tertentu. Tapi, saya suka cara penulis mengeksekusi cerpennya. Nggak kacangan seperti cerpen remaja yang lain... :D
What do You think about Karena Kita Tidak Kenal (2013)?
Paling suka sama cerpen "pada suatu hari, di sebuah jalan." manis dan menarik. hihihi
—paulbrauer4
