wkwkwkkkwkwkwkwwk !lucu, sekaligus memecah wacana tentang arti dan makna "ngawur". ngawur dalam budaya memiliki makna negatif, tapi dalam makna yang disajikan oleh "Kyia Kondang Ing Tanah Jawi", maknanya sangat luas dan perlu dijadikan pegangan, bahwa hidup di Era kekinian (era Es Be Ye) lebih enak ngawur dari pada berani, ngawur bukan berarti "menghalalkan segala cara" (serupa salah satu petinggi partai politik yang bukan hanya suka empal/daging, tapi juga suka empal brewok). haaaa.... lucu sampai tak bisa bilang apa, inilah hal baru yang disajikan oleh Kyai Kondang Ing tanah Jawi. cara bicaranya seumpama sabda, yang harus dilakoni dan di "lakeni", agar hidup ini lebih bermakna bagi rasa/kepekaan hati.haaaa..... Jadi gini, buku ini hadiah dari Kuis Kecil (KUCIL) yang diadain sama fanpage The Casual Vacancy Indonesia.Isi buku ini emang ngawur sih tapi juga memang benar. Intinya cerita-cerita di buku ini punya tokoh-tokoh campur aduk dengan latar dunia perwayangan. Beberapa cerita berhasil membuat saya ngakak, miris, bahkan mengerutkan kening saking ngawurnya."Di Ngarab Saudi mereka dipotong tangan, di Cina dipotong lehernya, di tanah Nuswantoro ini malah dipotong masa hukumannya." (Hal. 60)"Semua pejabat itu sumpahnya akan mendahulukan kepentingan umum, tapi kenyataannya?" (Hal. 134)""Namanya saja memecahkan masalah. Jadi masalah satu dipecah jadi sua masalah, tiga masalah, empat masalah, dan seterusnya ... dari satu masalah jadi makin banyak masalah...." (Hal. 155)
What do You think about Ngawur Karena Benar (2012)?