Agak beda dengan review kebanyakan orang di sini, menurut saya, buku kumcer ini not bad. Memang tema yang disajikan monoton, namun menurut saya tema tersebut (perempuan, kekerasan seksual, dan sebangsanya) memang signature Djenar. Selayaknya kumcer, ada cerita bagus ada yang kurang bagus. Cerita bagus yang saya suka di buku ini yaitu Nol-Dream land dan Fantasi Dunia. Kedua cerita itu belum pernah ada dalam bayangan saya, sehingga saya suka. Gaya penceritaan yang unik dalam Nol-Dream land juga menambah daya tarik cerita ini.Tokoh Nayla mendominasi buku ini, seolah Djenar ingin membuat Nayla dengan berbagai kisah kehidupan, namun tidak berhubungan antara satu cerita dengan yang lain.Overall, buku ini masih oke untuk dibaca kok, meskipun harganya memang overpriced untuk buku setipis ini. Tulisan Djenar yang ranahnya selalu tentang ituan mulu emang selalu seru. HeheheTapi yang bikin keren adalah format penulisan dia, selalu beda. Dan yang lebih kerennya lagi di kumcer ini adalah adanya RIMA! wohohoCerita pavorit ya yang judulnya "Dan Lalu". Pas baca saya ingat waktu itu di malam pembacaan sastra Salihara, beliau bacain ini cerita, dan di endingnya ditutup dengan akustikan lagu Dan Lalu oleh vokalisnya Float.Daisuki!