This is a crime thriller where the book blurb compares it to Tess Gerritsen and Karin Slaughter, but I found it less convincing. It uses, the now common, formula, whereby you have chapters of storyline interspersed with the somewhat incoherent, but within their own logical frame of world, thoughts of the killer. The killer thoughts were initially chilling but it soon became apparent that it was a female talking - the tone of phrasing perhaps? and it somehow became less chilling.There was also only one murder style and no build-up/stalking etc to the murder except for the last one. it was quick to narrow down the family of the killer and I had guessed the two possibilities but didn't guess the right one, so this was good.However, I found the writing style generally prosaic and not at the level of Gerritsen or Slaughter.So would i read her books again? Only if free. Alur ceritanya menarik, pembunuhan berantai beberapa pendeta di Dunmore. Dari pertengahan cerita hingga bab terakhir, ternyata saya salah menebak siapa pelaku pembunuhan berantai tersebut. Penulis secara mengejutkan mengungkapkan pelaku pembunuhan hanya di dua bab terakhir. Well, saya sangat menyukai kisah yang mengejutkan di akhir ceritanya. Maka saya merating novel ini cukup bagus dengan bahasa dan gaya bercerita yang mudah dipahami.Namun, beberapa hal yang tidak terungkap dari novel ini adalah alasan terbunuhnya Mark, yang merupakan kisah kematian utama yang diangkat dalam novel ini. Di bab terakhir penulis menguraikan secara singkat kehidupan-kehidupan selanjutnya yang terjadi dengan masing-masing tokoh yang berperan cukup besar membangun kisah ini. Namun, sepertinya penulis melupakan Mike dan Lorrie, karena tidak lagi disebutkan di bab penutup.*****Hikmah yang bisa saya petik dari novel ini adalah:Sebagai manusia, pendeta sekalipun adalah mahluk yang tidak lepas dari khilaf/dosa. Namun demikian, kita tidak bisa menghakimi mereka dengan cara kita sendiri. Di atas bumi, sudah ada pengadilan. Di akhirat sudah ada neraka. Pengalaman hidup tidak harus kita yang melakukannya sendiri, tetapi kita juga dapat belajar dari pengalaman hidup orang lain. Setiap makhluk yang diciptakan Tuhan dimuka bumi, pasti membawa manfaat bagi makhluk lain, dari mereka yang berdosa sekalipun. Terima ajarannya jika hal itu baik untuk kita, dan jangan meniru kesalahannya jika itu buruk untuk kita.
What do You think about Silent Killer - Dosa-Dosa Masa Silam (2011)?
Another great one by Beverly Barton, very happy to have happened upon this author. Great books!
—Emma
Don't know why some chapters about Nic. Lost focus.
—missy
Haven't finished it yet. Kind of a slow start.
—jaelinchanice