4.5 bintangMembaca Bilangan Fu menyita banyak waktu dan pikiran, tapi gue menikmati setiap halamannya. Topik mengenai modernisme, monoteisme dan militerisme dibahas dengan berbagai analogi dan kumpulan fakta--atau fiksi?--menarik. Satu hal yang menarik adalah bagaimana Ayu bisa menyuarakan narasi yang maskulin dengan sudut pandang orang pertama, padahal banyak penulis perempuan yang kurang berhasil dalam bagian ini.Tema konservasi alam yang diselipkan dalam plot cerita adalah nilai plus buat gue. Terlepas dari itu, isu tentang kebudayaan Indonesia, asal muasal legenda dan sejarah emang topik favorit gue. "Laku kritik" adalah jawaban yang Ayu tawarkan sebagai solusi spiritualisme. Tidak anti, tidak pula fanatik. Namun kritis. Hal tersebut juga berlaku dalam membaca Bilangan Fu. Bagi orang yang ngga toleran sebaiknya jangan baca buku ini:) yah seperti durian runtuh yang awalnya saya mencari buku ini karena google kasi tau kalo ini buku tentang panjat tebing, tarnyata lebih dari itu, bahkan panjat tebing hanya pembuka dari cerita aneh dan membuka mata kita tentang apa yang kita lupakan...saya suka cara penulis mengekspresikan suatu penilaian tentang hubungan antara pria dan wanita, terutama dengan monster ubur2 dan molusca anjing gila nya...buku ini bagus dibaca, tapi saya sarankan jangan baca buku ini tanpa pondasi kepercayaan...
What do You think about Getal Fu (2008)?
Pola pikir yang kompleks, challenging, but not too easy to understand...
—Elmarie
This is my first thick book, I got it from my opa.
—nithin
Ayu Utami memang lancar berkisah. Cukup ya :D
—clerk380