Balas dendam yang berakhir "manis".Seperti buku pertama dan kedua dari seri Viking, buku ini bercerita tentang balas dendam, salah paham, perbudakan, dan akhirnya jatuh cinta. Tapi buku ketiga ini bagiku tidak terlalu banyak mengekspos emosi tokoh hero dan heroinenya yang menjadikanbuku ini hambar untuk di baca. Tapi banyak sekali kejadian yang mengakibatkan salahpaham antar kedua tokoh ini yang masih membuatku penasaran untuk membaca buku ini sampai akhir. Menurutku emosi kedua karakter tidak tersampaikan dengan baik sehingga tidak membuat aku merasakan simpati kepada Selig maupun Erika. Tidak seperti buku pertama yang mengharu biru dan membuatku emosi.Selig Haardrad, super tampan berwajah malaikat, anak seorang Lord Viking, playboy, dan memiliki nasib baik sejak dia dilahirkan ibunya. Sepertinya Selig ini adalah orang yang memiliki banyak cadangan nyawa deh. Terlahir tanpa bernafas dan memperoleh kehidupan karena bantuan pernafasan dari sang ayah. Pernah disangka mati oleh adik perempuannya dalam usahanya menjarah sebuah biara di tanah para bangsa Saxon. Dalam keterlibatannya dengan bangsa Saxon Selig ikut berperang dengan berpihak pada bangsa Saxon dan terluka parah untungnya ditolong oleh pihak musuh (dikira mereka berdua berada dipihak yang sama. Keberuntungannyapun berlanjut dibuku ketiga ini.Menggantikan seorang penterjemah yang mati karena sakit, Selig berangkat menuju East Anglia bersama rombongan utusan raja Saxon untuk menyampaikan penawaran pernikahan politik antar kedua negara kepada raja Norwegia. Ditengah perjalanan rombongan ini diserang dan dihabisi oleh perampok jalanan. Selig bernasib baik, dia selamat dari penyerangan, tetapi mengalami luka dikepala yang cukup serius. Dalam keadaan tidak sadarkan diri, Selig ditolong, dirawat, dan dibawa ke East Anglia oleh 2 orang perampok kubur (ini menjadi salah satu misteri yang tidak terpecahkan oleh Selig). Putus harapan akan keadaan Selig yang tidak pernah bangun dari tidurnya, penolongnya ini meninggalkan Selig ditengah perjalanan mereka diwilayah East Anglia.Terbangun dari tidurnya, Selig yang mengalami "gegar otak" tidak menyadari keberadaannya dan berapa lama dia tidak sadarkan diri. Sesampainya di kastil Gronwood, Selig dianggap sebagai mata mata pihak musuh karena warna rambut dan bahasa yang dia pakai untuk berbicara.Sebagai wakil kakaknya yang sedang tidak ada di kastil, Erika of Gronwood (Erika ini diceritakan mempunyai bayangan yang selalu melindunginya dari kecil bernama Turgeis) menangani kasus Selig ini. Ditengah interogasi yang dilakukan Erika, Selig sudah menyampaikan kebenaran yang tidak dipercayai oleh Erika, bahwa Selig adalah utusan dan terluka. Tidak disangka dan tanpa sadar, Selig yang sedang mengalami sakit yang amat sangat ini meminta perawatan dari Erika diatas ranjangnya (nah loh... Ini cowok bener bener penuh percaya diri sampe cewe yang baru ditemui ditawarin seperti itu). Hal ini menyebabkan kemarahan Erika sehingga memerintahkan hukuman cambuk atas kelancangan Selig.Sebenarnya Erika sempat membatalkan hukuman cambuk itu, akan tetapi karena insiden kecelakaan yang dialami oleh keponakannya membuat Erika tidak dapat menyampaikan sendiri perintahnya dan mengutus bayangannya untuk membatalkan hukuman walaupun sudah terlambat (Selig sudah dicambuk beberapa kali). Selain diselamatkan dari hukuman cambuk, luka luka Seligpun dirawat. Atas perintah Erika jugalah Turgeis mengirim utusan kepada keluarga Selig untuk menjemputnya. Namun karena luka dikepalanya mengakibatkan Selig mengalami demam dan halusinasi yang menimbulkan kesalahpahamannya terhadap Erika (Selig mengira tawa sang penyembuh yang mengejeknya adalah tawa Erika yang puas akan penderitaan yang dialaminya).Utusanpun datang kerumah Kristen yang sedang heboh karena berita penyerangan yang dialami oleh rombongan kakaknya. Karena Royce, saudara ipar Selig tidak berada di kastil pada saat utusan tiba (Royce berada di tempat rombongan Selig diserang) maka berangatlah Kristen dengan pasukan suami serta teman teman viking Selig. Tidak hanya menjemput Selig, Kristenpun menyandera Erika atas permintaan Selig dengan alasan bahwa Erikalah yang menyebabkan penderitaan yang dialami oleh Selig. Dengan mudah dan tanpa perlawanan yang berati dari pasukan Gronwood dan bayangannya, Erika ditawan oleh Kristen. Dalam perjalanan ke kastil Wyndhurst, Erika yang cantik ini menunjukkan betapa tinggi harga dirinya dengan tidak mengeluh ataupun menunjukkan penderitaan yang dialaminya.Setibanya di kastil Wyndhurst, maka dimulilah masa perbudakan Erika, dimana Erika dirantai dan ditempatkan dikamar Selig untuk selalu dipermalukan oleh Selig dengan berbagai cara. Tapi Selig tidak pernah melakukan kekerasan terhadap Erika (sudah sifat Selig yang tidak pernah dan tidak akan melakukan kekerasan terhadap seorang wanita). Sebenarnya Kristen dan ibunya Brenna tidak setuju dengan tindakan Selig yang memakaikan belenggu kepada Erica mengingat apa yang pernah terjadi kepada mereka berdua (ibu dan anak ini pernah diperbudak oleh suami mereka masingmasing sebelum mereka menikah). Kristen dan Brenna sempat mengingatkan Selig akan kebiasaan keluarga mereka yang dijawab Selig, dia bukanlah ayahnya ataupun saudara iparnya sehingga akan menikahi musuhnya.Sampai akhirnya keduanya terjebak dalam pernikahan yang diatur untuk kepentingan politik dihadapan raja Saxon, (karena kakak Erika datang menjemput Erika dengan membawa pasukannya dan mengepung kastil Wyndhurst dengan raja Alfred didalamnya). Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, Selig dengan "berat hati?" setuju menikahi Erika. Selain itu juga Selig mengancam Erika agar bersedia menikah dengannya dan tidak akan menceritakan keadaan yang sebenarnya kepada kakak Erika. Oh ya ternyata kakak Erika ini adalah orang yang pernah menyelamatkan Selig jadi tidak mungkin Selig membunuh penyelamatnya. Mau maunya si Erika ini ditipu oleh Selig. Selig juga sedikit demi sedikit mulai jatuh hati pada Erika karena baru kali ini ada wanita yang tidak langsung jatuh hati dan bertekuk lutut dihadapnya.Mendekati akhir cerita terbongkarlah kedok orang yang telah membunuh rombongan utusan raja (Selig memimpikan penyerangan yang dialaminya). Sehingga Seligpun menantang Lord Durwyn atas izin raja.Untuk menghindari kemarahan raja dan tantangan Selig, Lord Durwyn menculik dan menyandera Erica. Berkat kerjasama Selig dan Turgeis, dibantu Royce dan Kristen, akhirnya selig dapat menemukan Erika dan saat itu Selig mengucapkan: "Aku sangat mencintaimu, aku tak pernah setakut ini seumur hidup, dan jika sampai kau pergi sendirian seperti yang kau lakukan ini, aku bersumpah akan merantaimu kembali". Cukup romantis menurutku. Jadi kutambah satu bintang buat Selig ;-)
Haaaaaaaaaaaaaaaaaaahahahahahahahhahahahahhahahaaaaaaaaaaaaaaaaa... Bintang 5?? Definitely!!!Love the Story.. Love the Character.. Love the sense of Humour.. Love the Book!! and of course.. LOVE SELIG!! hohohooh... Bagi yg dah baca buku pertama dan kedua nya.. Pasti mengenal Selig ini Siapa.. yak.. Dialah Anak Laki - laki Brenna-Garrick dan kakak Lali-laki tersayang Kristen.. hmm.. hmm... di buku k2.. Selig sempet hilang di serang perampok yg kemudian di tolong oleh orang Denmark... naahh... disinilah letak hubungannya...Selig 'Terampok' untuk kedua kalinya.. tapi kali ini.. Tidak ada yg menolongnya.. (bisa di katakan dy di jebak disini). di tengah sakit kepala karna di pukul oleh si perampok, saat itu Selig sedang menjalankan misinya untuk mencari bantuan, Selig malah menemukan dirinya di tawan di sebuah rumah bangsawan Denmark, yg saat itu di pimpin oleh seorang wanita.. Lady Erika of Gronwood .. yang manaa.. Sebenernya dy adalah adik dari laki - laki yg menolongnya dy waktu itu.. HAH!! Selig berusaha menjelaskan syp dy sebenarnya, dan maksud tujuannya.. hanya Saja.. Penampilan Selig yg seperti Orang Saxon, musuh besar orang Denmark, membuat sang Lady tidak mempercayaii dirinya. Sang lady malah mengganggap Selig sebagai Mata - mata Saxon yg ingin menyerang Denmark.. hadeehh.. Wajar siih.. Dasarnya siih emang si Selig ini ada Saxon nya.. dan itu datang dari Brenna.. dan Tampilan rambut Hitamnya itu pun.. datang dari Brenna.. satu2nya yg mewarisi Rambut Brenna.. dan begitulaah... karena Demamnya yg di derita.. Selig mengatakan sesuatu yg menyinggung Lady Erika, dan akhirnya dengan perasaan marah memerintah Selig untuk di hukum cambuk.. hiks... hiks.. kasian Selig.. Berita penangkapan Selig akhirnya sampai ke telinga kristen, yg kemudian mendatangi Lady Erika untuk menjemput Selig. Selig yg menyimpan dendam karna berani-berani nya seorang wanita mencambuknya.. memerintah Kristen untuk menculik Lady Erika dan membawanya pulang.. Daaannn.. disinilaah keadaan kemudian berbalik...Selig, sambil memulihkan dirinya, mulai memikirkan bagaimana sebaiknya pembalasan yg di lakukan kepada Erika.. Selig?? Sang Pencinta Wanita?? Playboy Tampan yg ga bisa melihat manusia yg pakai Rok?? Selig yang itu?? membenci wanita?? huh.. Bu*****T .. hahahha... Selig memang benci pada Erika, Saat itu.. Tapi nyatanya.. Selig hanya menggertak.. Selig tetap tidak mampu menyakiti Erika.. hoaaahhh... ujung-ujungnya.. tetep ada godaan.. Rantai-rantai beraksi.. bahkan sampai ke pernikahan.. hihiihiih... Dari Awal, Selig pun ga bisa memungkiri klo dy suka Erika... hahahha Sungguh menarik memang.. Johanna Lindsey bener2 mempermainkan Emosi pembacanya.. karna apa yg beliau gambarkan disini ga tanggung - tanggung.. sadis.. dah sadis sekalian.. ckckckkc tapi.. di jamin lah.. disini ga ada rape - rape.an.. karna Erika yg saat itu telah menikah dengan Selig emang pengeen.. hahahha.. SAM!! ===PecintaPriaNakalBersagsi.. SELIG is MINE!!! Hohohohooh...
What do You think about Surrender My Love (2003)?
While on a journey, Selig Haardrad and his party were ambushed where he took a blow to the head. He stumbled into an Estate to seek aid, but he was accused a spy and when he offended the Lady Erika of Gronwood with his bold proposals, she ordered him to be lashed. Dealing with a head injury, a raging fever as well as enduring the lashing while she watched and laughed, he vowed to seek revenge. When her sister came to rescue him, they took Lady Erika with them and she would be his slave.I really don't know what to think of this. The romance game is not strong on this one. I don't understand how could Selig had fallen in love with Erika? And vice versa? There wasn't room in the book for that to happen. Or I didn't just notice it?Brenna and Garrick, Kristen and Royce have had a lot of moments in the book. Although I loved seeing them again, I wanted to read more about Selig and Erika... But other than that, it was a great read unsurprisingly from Johanna Lindsey. Can't say it was good end to a series but I truly did enjoy this Viking ride! I just wish Brenna and Garrick's two other sons could have had their own books as well.
—Kat Desi
Honestly Selig is having it a little too easy here in Wessex of the Middle Ages. He is incredibly tall/ dark/ handsome/ successful/ great warrior / insert more ... but despite all that he is humble and all that (right). Okay, scratch that - he is not humble at all and as he fall into an unfortunate situation and needs to reason with the lady of the castle which he comes upon .. he bungles it terribly and she punishes him instead of helping. Of course he is raving mad at her (she doesn't worship him? what?) and 'hates' her and wants to impose some sweet revenge on her. The [of course] he cannot help himself but fall in love with her (why again?). I like Johanna Lindsey and I think the novel was well written, but I had to roll my eyes during just about every other chapter in the novel.Your plus point here is the heroine, who is really level-headed. Actually she is pretty damn normal and reacts to all these infuriating circumstances in a way that will please you with its logic. Even though I did like the overly wayward Kristen from Book #2, she did get into a lot of trouble for it. Erika is smarter. Read if you would like to know how is trilogy ends, but still #2 is the best.
—Vasilena
Selig Haardrad, pria berparas tampan bak seorang malaikat selalu menjadi idaman para wanita. Tak seorang pun wanita yang akan menolaknya. Mereka bahkan akan dengan senang hati melemparkan diri mereka ke pelukan Selig. Tapi ada seorang wanita yang bukannya menyukainya malah membencinya. Selig the blessed yang gagah perkasa diserang oleh perampok asing. Tak pernah terpikir olehnya bahwa ia akan dibawa ke penjara bangsawan Denmark, Lady Erika of Gronwood. Sebelumnya, Selig telah mengalami luka dibagian kepala akibat pukulan dari perampok asing. Dan sekarang, bukan hanya dipenjara, ia juga dicambuk secara keji oleh salah satu prajurit Lady Erika.Keadaan berbalik ketika bukan Selig yang dipenjara, tapi Lady Erika! Erika tidak ditempatkan didalam balik jeruji, tetapi ia dirantai, dipermalukan dan dibiarkan tidur di lantai kamar Selig.Kira-kira bagaimana dua pasangan yang saling membenci ini bisa saling mencintai ya? Boro-boro ngomong soal cinta, kalau ketemu aja mereka dua pengennya cakar-cakaran :D :D Nama mereka juga uda kontras banget, Selig The Blessed dan Erika No Heart xDAku sempat kesal dengan Selig, kok keknya lemah banget ya, biasa kalau para pejuang terutama karakter utama pria, pastinya kekar, garang, dan love to fight, it's in their DNA, tapi Selig yang sempat demam dan sakit itu lama banget sembuhnya. Aku sempat khawatir juga, tapi untungnya Selig sembuh dan kalau bisa dibilang, setelah Selig sembuh barulah cerita sesungguhnya dimulai.Aku pribadi lebih suka buku ke-2nya, Hearts Aflame, chemistrynya lebih dapat, ceritanya juga lebih seru dan hubungan Royce dan Kristen itu memang sulit dilupakan. Beda dengan Selig dan Erika yang benar-benar jatuh cintanya dibab-bab terakhir, jadi kurang gregetnya. Tapi overall, aku suka buku ini,terlebih karena Kristen dan Royce serta Garrick dan Brenna juga tetap diceritakan dibuku ini.
—OceMei Belikova♥