Dear Ilana Tan,I don’t know what is wrong with you. Your stories are cliché as hell. But they never fail to impress me. Your delicate words. Your sweet characterization. The way you tell your stories are soft and tender. Your characters’ problems ache my heart. Their stupidity makes me wanna scream, and smile, at the same time.Your stories are so realistic that I almost can smell the fragrances of them.I almost feel like… I’m there. I guess it’s a karma for hating cliché stories. Your stories prove to every cliché-haters that cliché is not always bad. Most of them are crappy but yours are not. Not even close. Call me cheesy, fluffy, vanilla, corny, but I love your stories. I’m surprised by the fact because all this time, I avoid predictable romance. And when I don’t have any choice to kill my boredom, I read your books. And I’m trapped without wanting to escape.I just wish they’re not so cliché and predictable.Love,distressedbutterfly. Enggak tahu mau bilang apa.Tapi satu hal yang pasti, ini buku terbagus di antara 3 buku lainnya.Mungkin karena faktor bukunya agak tebel, jadi konfliknya agak banyak dan aku suka itu. Di sini banyak konflik batinnya, seperti Kazuto yang ragu ragu dia cinta Keiko atau Yuri. Dan keraguan Keiko, Kazuto sebenernya memilih dia atau Yuri.Peristiwa kecelakaan di sini dijelaskan secara rinci daripada di buku sebelumnya.Agak kaget pas akhir akhir cerita, kebenaran cerita tentang cinta pertama si Keiko.Overall, aku lebih suka karakter tokoh tokoh di sini daripada buku lainnya. Kazuto—orangnya ceria, ramah, dan jujur. Sedangkan, Keiko—gadis yang polos, sering mikir aneh aneh, ceria. Pasangan ini lucu, aneh dan ceria banget.Satu hal yang aku simpulkan dari tetralogi empat musim ini, semuanya pasti ada cerita kakak adiknya. Ada Keiko-Naomi di buku ini, dan itu membuatnya tokoh tokohnya saling berkaitan. Di buku berikutnya, Spring in London, diceritain kisah cinta nya Naomi, nah, berkaitan, kan?Selain itu, di tiga buku pertama pasti ada scene kecelakaannya. Entah ini Ilana Tan emang suka buat cerita tentang kecelakaan atau apalah.Ini nih quote favorit aku di buku ini,“Kenapa harus takut gelap kalau ada banyak hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gelap?”Entahlah, quote ini semacam mencerminkan diriku.
What do You think about Winter In Tokyo (2008)?
I feel like I was in Japan while reading that book. Make me want to go there ASAP!
—ismail
this is just beautiful!!idk what to say but it made me cry lol.thumbs up!
—shabnoor
- Between Kazuto Nishimura, Keiko Ishida, and Akira Kitano -#Happy end
—Eva